BEKASI (voa-islam.com), Almarhum KH Noer Ali merupakan sosok yang insiparif dalam perjuangan dan pendidikan.
Hal ini disampaikan Sekjen Ikatan Keluarga Alumni (IKA) STAI Attaqwa, Hamim Anshori di acara Tausyiyah jamaah DKM Al Ikhlas, Minggu (7/10).
Hamim mengatakan Kiai Noer Ali seperti KH Ahmad Dahlan, mendidik santri-santri tidak dengan semata nasehat, tetapi juga harus berbuat dan dipraktikan.
"Semangat membentuk karakter santri yang intelek, dan intelektual yang santri ditanamkan oleh Kiai ke santri-santrinya" jelasnya.
Olehnya, lanjut Hamim, santri di Attaqwa selain menggali dan belajar agama mereka juga diberikan kebebasan aktif berorganisasi.
"Sejak dulu santri santri attaqwa diberikan kebebasan aktif di organisasi ekstra seperti Pelajar Islam Indonesia (PII), makanya dulu banyak alumni Attaqwa yang juga aktif di PII," ungkapnya.
Menurut Hamim, kegiatan PII juga sering dilakukan di kalangan santri Attaqwa, seperti latihan kepemimpinan atau leadership basic training (LBT), Study Islam Awal Mula, pelatihan Jurnalistik dan lain-lain. Hamim mengakui dirinya termasuk yang cukup aktif di PII ketika masih menjadi santri di Attaqwa, bahkan sampai diutus mewakili Attaqwa saat muktamar nasional 2002 di makasar.
Dalam kesempatan ini, Hamim mengurai mengenai surat Al Maun, menurutnya Al Maun mengandung spirit pembelaan terhadap kaum mustafhafin. Dalam kandungan surat Al Maun juga menolak orang yang sholat tapi tidak perduli terhadap anak yatim dan orang miskin. (bil/voa-islam)