BEKASI (voa-islam.com) – Presiden Joko Widodo salah ucap Al-Faatihah menjadi Al-Faateka saat pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVII tahun 2018 di Kota Medan, Ahad (7/10/2018) malam.
Saat itu Presiden Joko Widodo mengajak semua yang hadir dalam acara tersebut untuk bersama-sama membacakan surat Al Fatihah untuk korban bencana alam dan para keluarga yang selamat agar diberi kesabaran dan ketabahan.
“Untuk korban bencana alam dan para keluarga yang selamat agar diberi kesabaran dan ketabahan. Ala Hadzihin Niyaat al-Faateka," baca Presiden RI dari partai PDIP ini sambil baca teks.
Namun saat mengajak hadirin membaca Al-Fatihah, hadirin malah ketawa. Pasalnya Presiden Joko Widodo bukan mengucap Al-Faatihah, tapi Alfateka.
Pengunjung yang mayoritas perempuan bersorak dan tertawa serta meluruskan pelafalan Al-Faatihah divideokan salah seorang pengunjung. “Al-Faatihah” teriaknya .
Bukan sekali ini Presiden salah ucap kalimat berbahasa Arab. Jokowi pernah salah mengucapkan kalimat dzikir Hauqolah dengan “la kalawakalakata ila bililah” di Tanwir Muhammadiyah tahun 2017 lalu.
“Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaikum warohmatulloh wa wabarokatuh. Alhamdulillah, alhamdulillah wa syukurillah, la kalawakalakata ila bililah," ucapnya saat memulai sambutannya di Islamic Center Kota Ambon, Maluku, Jumat (24/2/17).
“Pembukaan pidato itu menuai sorotan karena jika didengar seksama, pelafalan la kalawakalakata ila bililah terdengar asing. Mungkin yang dimaksud adalah la haula wa la quwwata illa billah, yang memiliki arti 'tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah', lansir situs Kumparan.
Arti Al-Faatihah dan Al-Faateka
Surat Al-Faatihah adalah surat pertama Al-Qur’an dari 114 surat. Dinamakan Al-Faatihah karena sebagai pembuka Al-Qur’an.
Adapun surat Al-Faateka memiliki makna “yang pemberani”, seperti yang tertera di Kamus Al-Munawir, hal. 1032.
Al-Faateka juga bisa memiliki makna pembunuh seperti disebutkan dalam Kamus berbahasa Arab, Maajim. [PurWD/voa-islam.com]