View Full Version
Senin, 15 Oct 2018

Dugaan Phobia dan Fitnah pada Simbol Tauhid dari Sekelompok Santri dan Mahasiswa

BANDUNG (voa-islam.com) – Jumat, 2 Oktober 2018, Sekelompok orang yang mengatasnamkan Aliansi Santri dan Mahasiswa Islam Jawa Barat (ASMIJB) mendatangi Kantor Yayasan Visi Generasi yang bertempat di Lebakgede, Bandung. Mereka melakukan aksi massa di depan kantor tanpa mau duduk bersama terlebih dahulu.

Aksi ini tentu aneh bagi aktivis yang mengatasnamakan diri dan santri dan Mahasiswa Islam karena aksi yang mereka lakukan adalah bentuk penolakan terhadap kalimat Laa Ilaaha Illallah muhammadur rasulullah. Para pengunjuk rasa ini menuntut program syiar Islam  Sebar 1 Juta Topi Tauhid yang diselenggarakan oleh Yayasan Visi Generasi untuk dihentikan.

Mashun Sofyan dari Yayasan Visi Generasi mengatakan, "Topi Tauhid atau simbol tauhid yang berlafadz Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah, merupakan simbol Islam dan milik umat Islam, bukan milik ormas tertentu. Sehingga kami menyayangkan adanya aksi ini karena kalimat tauhid ini merupakan pegangan hidup yang harus diemban bagi seorang muslim."

Ia pun menjelaskan bahwa "Kampanye sebar 1Juta Topi tauhid bertujuan untuk membuat masyarakat di negeri ini semakin mencintai lafaz tauhid".

 

Fitnah terhadap Visi Generasi

Massa Aksi menuding bahwa gerakan sebar 1 juta topi tauhid adalah bentuk penistaan agama dan mengancam disintegrasi bangsa.

Menyikapi hal tersebut Mashun Sofyan menyampaikan, "Kampanye sebar 1 juta topi Tauhid ini bertujuan untuk membuat masyarakat di negeri ini semakin mencintai lafaz Tauhid. Pasalnya simbol-simbol Tauhid diduga ada upaya untuk dikriminalisasi saat ini."

Tudingan dari orang yang mengatasnamkan Aliansi Santri dan Mahasiswa Islam Jawa Barat ini merupakan bentuk phobia dan fitnah terrhadap simbol Tauhid serta merupakan tindakan pencemaran, perbuatan tidak menyenangkan dan fitnah kepada Yayasan Visi Generasi.

Mashun menambahkan, "sebagaimana pasal 310 KUHP Jo 311 KUHP, kami akan mempertimbangkan upaya untuk mengambil langkah atau tindakan hukum."

Pak Dedi, selaku salah satu tokoh masyarakat setempat juga mengetahui, "Yayasan Visi Generasi merupakan Yayasan yang berfokus pada upaya pembangunan dan pemberdayaan kaum muda, serta tidak ada hubungannya dengan ormas manapun."

Terlihat bahwa aksi tersebut menggangu ketertiban dan jalan masyarakat, sehingga massa aksi membubarkan diri setelah 2 menit melakukan aksi di depan kantor Visi Generasi.

 

Masa aksi membuang sampah sembarangan

Selain, menggangu ruas jalan masyarakat, massa aksi juga terlihat membuang sampah makanan mereka secara sembarangan.

"Aksi ini menutup ruas jalan dan membuat kotor monumen perjuangan" ungkap Fainal warga Sekeloa Bandung.

Bahkan bendera-bendera  Indonesia berukuran kecil yang dibawa oleh peserta aksi dibuang di jalanan bersamaan sampah makanan.

"Ditemukan oleh masyarakat Lebakgede bendera Indonesia yg dibawa pada saat aksi massa dibuang di monumen perjuangan Bandung. Serta berserakannya sampah nasi bungkus pasca aksi." Tambah Fainal. [fij/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version