View Full Version
Selasa, 16 Oct 2018

Riyal Saudi Jatuh ke Level Terendah Sejak 2016 Menyusul Kasus Hilangnya Jamal Khasoggi

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Reaksi ekonomi untuk Saudi atas hilangnya jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi menemukan dimensi baru ketika mata uang kerajaan jatuh ke level terendah dalam dua tahun pada perdagangan Senin (15/10/2018).

Riyal dikutip oleh media telah mencapai nilai 3,7524 terhadap dolar AS di pasar spot pada awal perdagangan, tingkat terlemahnya sejak September 2016.

Di bursa valas, dolar naik setinggi 100 poin terhadap riyal, tertinggi sembilan bulan, dari 54 poin pada hari Jum'at. Pada 2016, secara singkat naik di atas 1.000 poin.

Harga obligasi internasional Arab Saudi juga meredam kekhawatiran bahwa arus investasi asing dapat menyusut karena Riyadh menghadapi tekanan atas hilangnya Khashoggi.

Perdagangan di pasar mata uang, yang digunakan oleh bank untuk melakukan perlindungan nilai investasi, juga menyarankan beberapa lembaga melindungi diri terhadap risiko arus keluar modal atau sanksi AS atas Riyadh atas kasus sang jurnalis.

Pasar saham Saudi telah jatuh 7,2 persen selama dua hari perdagangan sebelumnya karena kasus Khashoggi, tetapi rebound 2,0 persen pada hari Senin.

Pedagang mengatakan beberapa investor institusional, termasuk investor asing, membeli saham di posisi terendah, meyakini bahwa situasi ekonomi fundamental Arab Saudi tidak mungkin berubah banyak, lapor Reuters.

Namun, banyak bankir dan analis mengatakan kasus Khashoggi telah memicu persepsi risiko politik di Arab Saudi karena itu adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden tak terduga selama tiga tahun terakhir.

Selama periode ini Arab Saudi telah melancarkan perang di Yaman, memberlakukan embargo terhadap Qatar, menangkap puluhan pejabat tinggi dan pengusaha dalam pembersihan korupsi, menahan para ulama dan aktivis hak-hak perempuan dan melihat ketegangan yang meningkat dengan Kanada dan Jerman.

Ini, sebagaimana para ahli yang dikutip oleh media, telah menunjukkan bahwa perkembangan politik di Arab Saudi menjadi risiko ekonomi yang semakin penting. (st/ptv)


latestnews

View Full Version