TASIKMALAYA (voa-islam.com)—Ketua DPW Front Pembela Islam (FPI) Tasikmalaya Ustaz Muhammad Yanyan Al Bayani menanggapi isu LGBT di Tasikmalaya. Seperti diketahui, warga Tasikmalaya dihebohkan dengan ditemukannya grup kaum gay di media sosial yang memakai nama-nama daerah di kota santri tersebut.
“Fenomena munculnya grup kaum gay di medsos termasuk di kota Tasikmalaya mesti disikapi secara serius dan profesional, cepat dan tepat,” kata Ustaz Yanyan, Selasa (16/10/2018).
Dikatakan Ustaz Yanyan, komunitas gay di Tasikmalaya masih sembuny-sembunyi. Sehingga keberadaan grup gay di media sosial perlu diselidiki lagi. “Mendesak aparat segera meneliti keberadaan komunitas gay di Kota Tasikmalaya agar secepatnya dilakukan pengawasan dan pembinaan secara kontinyu dan optimal,” ujar Ustaz Yanyan.
Ustaz Yanyan mengungkapkan bahwa pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat terkait tempat berkumpulnya komunitas homoseks.
“Ada beberapa laporan dari masyarakat ke FPI, yang mengabarkan ada beberapa lokasi yang sering dijadikan tempat kumpulnya kaum LGBT, namun saat ini masih kami teliti keberadaannya. Kaum LGBT yang terang-terangan adalah para bencong pelacur,” ungkap Ustaz Yanyan.
Untuk itu, Ustaz Yanyan meminta agar aparat melakukan razia para waria atau bencong. “Mendesak aparat yang berwenang untuk melakukan razia secara kontinyu terhadap para bencong pelacur yang sering mangkal di jalan jalan umum, terutama di jalur 2 cilembang, dan para pelacur yg mangkal di taman kota serta jalur PLN dan di hotel hotel,” kata Ustaz Yanyan.
Kemudian, FPI juga mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya dan intansi terkait segera merumuskan pola pembinaan yang tepat agar kaum gay menyadari kesalahannya dan berubah menjadi insan yang normal. “Mendesak aparat kepolisian serta sat pol PP sebagai pengawal PERDA No 7 thn 2014 agar bekerja secara profesional dalam upaya mencegah dan memberantas berbagai kemaksiyatan di kota Tasikmalaya,” tutup Ustaz Yanyan.* [Tat/Syaf/voa-islam.com]