View Full Version
Sabtu, 20 Oct 2018

Tak Ingin Kena Azab Bencana, FPI Banyuwangi Tolak Festival Gandrung Sewu

BANYUWANGI (voa-islam.com)—Front Pembela Islam (FPI) Banyuwangi menolak acara Festival Gandrung Sewu yang diselenggarakan di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (20/10/2018). 

"Sifatnya hanya nasihat. Jika memang itu tidak diindahkan ya tidak apa-apa. Kami tidak akan melakukan aksi penertiban acara itu (Gandrung Sewu)," ujar Ketua DPW-FPI Banyuwangi H Agus Iskandar seperti dikutip dari Detikcom, Kamis (18/10/2018). 

Menurut Agus, penolakan acara ini sebagai bentuk peringatan, jangan sampai di Banyuwangi terjadi bencana seperti halnya daerah lain. Banyak terjadinya bencana di Indonesia dinilai Agus dikarenakan kemaksiatan tumbuh subur. 


"Akhir ini kita semua diuji. Ada gempa bergilir, gunung meletus, lahar, tsunami, lumpur ya intinya nasihat lah. Banyuwangi dekat pantai sudah pengalaman kena tsunami. Kami hanya ingin memberi nasihat tidak untuk melakukan penertiban. Hanya aksi moral saja," tambahnya. 

Dia mengamini jika bencana gempa bumi dan tsunami muncul karena ada tumbukan lempengan, yang sesuai dengan penjelasan BMKG. Namun yang terpenting adalah bagaimana masyarakat tidak lagi melakukan maksiat di muka bumi ini. 

"Allah memberikan bencana itu sifat kasih sayang supaya kita tidak kebablasan. Karane terbukti setelah bencana pasti Allah menumbuhkan lagi daerah itu lebih baik lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, DPW FPI Banyuwangi menolak digelarnya kegiatan Festival Gandrung Sewu 2018. FPI mengeluarkan surat pernyataan sikap yang tertuang dalam surat No. 0003/SK/DPW-FPI Banyuwangi/II/1440 Tertanggal 11 Oktober 2018. 

Meski mendapat imbauan dari FPI, Festival Gandrung Sewu tetap akan digelar di Pantai Boom Banyuwangi, Sabtu (20/10/2018). Kegiatan ini sudah digelar 7 kali di tempat yang sama. Sebanyak 1300 penari akan menarikan Gandrung, tarian khas Banyuwangi. * [Det/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version