View Full Version
Ahad, 21 Oct 2018

Dua Komika Diduga Lakukan Penistaan Agama, MUI: Laporkan Saja

JAKARTA (voa-islam.com)—Jagad maya dihebohkan dengan video dua komika yakni Tretan Muslim dan Coki Pardede yang disebut-sebut isinya menistakan agama.  Dalam video tersebut, Tretan Muslim-Coki Pardede sedang memasak daging babi dicampur dengan kurma dan madu.

Video penistaan agama tersebut berada di Youtube milik Muslim. Namun diketahui video tersebut sudah dihapus dari list video Youtube Muslim. Muslim membuat konten video bernama Last Hope Kitchen yang tujuannya memasak tanpa harus mencicipi.

Dalam video itu, Muslim ingin memasak babi yang dinilai haram di agama Islam dicampur dengan kurma. Dia dan Coki Pardede juga seperti biasanya memberi lawakan terhadap suatu obyek.

"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya melihat daging babi. Nggak bau ya (pas cium daging babi). Coba kita dengarkan, neraka, neraka, api neraka, babi ini neraka. Saya akan memasak daging babi. Ini keren ya seorang chef memasak tanpa dicicipi. Kalau orang Islam bagian terbaik dari babi, dibuang. Tidak ada yang terbaik dari alharamin. Karena daging babi haram, kita akan campurin unsur-unsur Arab, kurma dan madu. Sangat Arab, sangat Timur Tengah sekali. Kira-kira apa yang terjadi makanan haram babi ini dicampur dengan makanan barokah dari kurma dan madu," ucap Muslim dalam vlognya.

"Sebenarnya karena persiapannya kurang prepare ya, kalau bisa dapatin air zam-zam kan menarik juga dong. Ada daging babi dicampur ini minumnya air zam-zam," timpal Coki.

"Jadi bagaimana ceritanya kalau sari-sari kurma masuk ke dalam pori-pori apakah cacing pitanya akan mualaf. Kita tidak tahu dong. Dalam (daging babi) ini kan ada cacing pita," kata Coki Pardede lagi.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis meminta masyarakat untuk melaporkan ke pihak terkait. Kasus komika menjadikan agama sebagai bahan lawakan bukanlah yang pertama kali terjadi.

“Sebaiknya orang ini dilaporkan sebagai penistaan agama agar dia kapok dan jadi pelajaran bagi yang lain,” kata Kyai Cholil singkat kepada Voa Islam, Sabtu (20/10/2018).

Menurut Kyai Cholil, video tersebut sudah terkategori mengolok-olok agama. “Soal mau makan bagi yang makan ya silahkan tapi jangan menghina keyakinan orang lain,” tegas Kyai Cholil.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version