JAKARTA (voa-islam.com), Tiga kader ormas Islam Thoriquna melakukan Long March membawa bendera tauhid dari masjid Al-Falah Bendungan Hilir menuju ke Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, pada Rabu Siang (24/10/2018). Mereka melakukan jalan kaki sebagai ungkapan kekecewaan atas dibakarnya bendera bertuliskan kalimat tauhid baru-baru ini oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU Garut dalam perayaan Hari Santri Nasional.
"Kami perihatin kalimat tauhid dibakar dengan sebegitu mudah dan dianggap bukan masalah. Padahal, tidak sesederhana menganalogikan kalimat tauhid dibakar dengan tindakan sahabat membakar ayat Quran untuk kepentingan ilmiah," kata koordinator long march, Budhi Setiawan kepada voa-islam.
Menurut Budhi, dia tidak memobilisir massa, tidak menargetkan demonstrasi atau mengajukan tuntutan. Pemberitahuan pun hanya di status facebook, sebatas menunjukkan protes atas pembakaran kalimat tauhid.
"Saya hanya ingin menunjukkan kekecewaan dan protes, tidak lebih,"ujarnya. Budhi bersama dua kader lainnya berjalan sejauh 7,5 KM dari Bendungan Hilir ke Monas, masing-masing membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid, perjalanan dilakukan selama 2 jam dari pukul 9.30 wib-11.30 wib.
Dalam long march, Budhi dan rekan sempat berinteraksi dengan pejalan kaki, yakni anak-anak sekolah berseragam Pramuka. Budhi menanyakan kepada mereka apakah bendera bertuliskan kalimat tauhid membuat mereka takut? Dijawab oleh mereka tidak takut.
"Tuh rekan-rekan FB, mereka bilang tidak takut ya,"kata Budhi sambil siaran langsung melalui Facebook. Aksi long march selesai saat rombongan tiba di Monas, mereka sempat mengibarkan bendera yang memancing perhatian publik. (bil/voa-islam)