JAKARTA (voa-islam.com) - Tiga hari mendatang, final Olimpiade Halal akan diselenggarakan secara serentak pada tanggal 15 Desember 2018. Tak hanya dalam negeri, para peserta dari luar negeri juga turut mengikuti perhelatan akbar tersebut.
Ketua Olimpiade Halal, Lia Amalia mengatakan bahwa kegiatan yang mengasah wawasan siswa/siswi tersebut merupakan penyelenggaraan yang ke-5 kalinya dengan mengusung tema “Generasi Millenial Cinta Produk Halal”.
"LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) menggelar acara Olimpiade Halal setiap tahunnya untuk mengedukasi halal generasi muda khususnya siswa/siswi SMU atau sederajat," ujar Lia di Jakarta, Senin (12/11/2018), seperti dikutip dari laman Halalmui.org.
Meski terhitung jari untuk batas kepesertaan, kata Lia, untuk pendaftaran peserta masih bisa dilakukan sampai tanggal 13 November 2018.
"Adik-adik siswa yang belum mendaftar masih ada batas waktu. Para pemenang akan memperebutkan total hadiah 85 juta rupiah. Pemenang Pertama akan diberangkatkan Umroh plus uang tunai 10 juta rupiah. Hadiah akan diberikan pada saat ulang tahun LPPOM MUI ke 30 tanggal 6 Januari 2019," jelas Lia.
Ia menuturkan, ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada Olimpiade Halal 2018 dan seterusnya, LPPOM MUI juga menggunakan bahasa asing dalam menguji para siswa/siswi SMU tidak hanya dari peserta luar negeri, tapi juga peserta dalam negeri. Menurut dia, kemampuan menguasai bahasa asing merupakan kunci dalam menjalin hubungan internasional.
"Pada tahun ini, soal dan modul yang diberikan kepada para peserta ada yang menggunakan bahasa Inggris," katanya.
Sementara, Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, menyatakan bahwa peserta Olimpiade Halal dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan.
"Olimpiade Halal merupakan salah satu cara untuk mengedukasi generasi millenial agar peduli dan senantiasa mengonsumsi produk halal," ujar Lukman.
Sebagai informasi, sampai saat ini Olimpiade halal sudah diikuti oleh sekitar 15.164 peserta, baik dari seluruh Indonesia maupun beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapur, Jepang, Saudi Arabia, dan Mesir.
Pelaksanaan ujian olimpiade halal dilakukan secara online dengan sistem yang dibuat oleh LPPOM MUI yaitu Halo (Halal Learning Online). Peserta dapat mendaftar secara mandiri dengan mengklik “www.halolppommui.
Selanjutnya, peserta memilih gelombang dan mengunduh modul materi mengenai Halal-Haram dalam Alquran dan Hadits serta mengenai Prosedur Sertifikasi Halal dan Sistem Jaminan Halal. Selain materi yang ada di Halo, peserta diuji mengenai pengetahuan umumnya.[fq/voa-islam.com]