JAKARTA (voa-islam.com)- Judul di atas mungkin agak aneh atau janggal di mata, juga mungkin di telinga. Tapi, itulah kata yang belakangan rakyat dengar dari orang yang dianggap berpengaruh di negara ini.
Ia berkuasa tapi kurang dianggap elegan “menyerang” lawan politiknya. Ia pendamping tapi kurang jeli menggunakan istilah.
Yang satu bilang ‘sontoloyo’, ‘gebuk’ dan ‘genderuwo’. Sebelahnya bilang ‘buta dan budek’. Kekuasaan memang tak mengubah seseorang, melainkan menampilkan siapa dia sesungguhnya, entah berjas atau pakai sarung,” sindir politisi Demokrat, Rachland Nashidik, di akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (11/11/2018).
Padahal, lanjutnya, orang yang memiliki kemampuan berbeda, baik itu "buta", "budeg", dan lumpuh, nyatanya juga warga negara. “Mereka bukan cuma mampu tapi juga berhak menilai Pemerintah. Cawapres Mar'uf Amin jangan sepelekan mereka.”
Bahkan menurutnya suara mereka sungguh berarti ketika ada pemilihan nanti. “Lagi pula, di bilik suara nanti, suara mereka dihitung satu, sama dengan kita semua.”
(Robi/voa-islam.com)