JAKARTA (voa-islam.com) - Shinsei Bukkyo mendaftarkan diri sebagai yayasan bukan sebagai bagian dari aliran agama Budha. Pendaftaran itu diterima Direktorat Bimas Budha Kementerian Agama RI, Senin (29/10).
“Kami akan melakukan verifikasi atas permohonan yang diajukan. Karena kami berkewajiban menjaga ideologi negara agar tidak tercemar dengan ideologi asing,” kata Supriyadi, Direktur Urusan Pendidikan Agama Budha, Kementerian Agama RI, di Jakarta, Kamis (1/11).
Tentang, Shinsei Bukkyo sebagai aliran agama Budha yang berkembang di Jepang, Supriyadi menyatakan Bodhisatva merupakan aliran agama Budha yang berkembang di Jepang bukan Shinsei Bukkyo. Bodhisatva dikembangkan oleh Nichiren Daisyonin lalu dikembangkan lagi oleh lima muridnya.
Kementerian agama akan mengkaji mendalam bila adanya pengakuan dari Shinsei Bukkyo sebagai bagian dari aliran agama Budha. “Mengenai tata cara peribadatan yang mereka yakini, saya belum bisa memberikan penjelasan,” ujarnya.
Tapi Supriyadi mengakui dalam konsep ketuhanan Agama Budha memang tidak menggunakan pendekatan fisik personifikasi. Tapi, KementerianAgama RI belum menerima penjelasan tentang peribadatan yang dilakukan Shinsei Bukkyo.
Sebelumnya kepada media, Pembina Shinsei Bukkyo Rudi Chandra menyatakan Shinsei Bukkyo merupakan Budha baru yang berkembang di Jepang. Toraibutsu merupakan utusan tuhan yang dikenal dalam Shinsei Bukkyo. Di Indonesia, aliran budha baru ini berkembang sejak 2016 dengan pengikut ratusan orang.
Ini Pengakuan Mantan Pengikut Sekte Shinsei Bukkyo: Sekte Shinsei Bukkyo Bukan Budha, Tapi Agama Baru Yang Mengaku Tuhan
Seperti ditulis voa-islam sebelumnya, Shinsei BUkkyo adalah agama yang mengaku tuhan. Voa-islam akhirnya hari ini menerima email redaksi dan mengkonfirmasi hal ini, salah satunya dari mantan pengikut Shinsei Bukkyo.
Mantan penganutnya menyatakan Shinsei Bukkyo bukanlah agama Budha. Bukan juga Hindu, Kresten atau agama apapun. Ini adalah sekte kepercayaan. Dia mengungkapkan salah satu keyakinan di sekte ini adalah bahwa setiap pengikutnya dapat makan apa saja. Tidak mengenal makanan halal maupun haram.
“Mereka menganggap agama baru dan mereka pikir semua orang tidak ikut bisa dikatakan primitif rendah dan bodoh. Mereka pikir, mereka adalah manusia hebat dan tuhan mencintai mereka dan tidak mencintai yang lain, “ ungkapnya.
Pengikut yang enggan disebut namanya ini mengungkapkan pimpinan sekte ini bernama Rudy Chandra. Dalam ajarannya disebutkan bahwa tidak ada Allah, dan tidak ada Budha. Semua itu bohong, dan tidak ada jesus. “ Rudy mengaku sebagai utusan Tuhan. Saya dekat dengan pemimpin sekte ini selama enam bulan. Setiap hari dia berusaha mencuci otak saya dengan omong kosongnya,” ujarnya.
Menanggapi keyakinan pengikut Sekte Shinsei Bukkyo, Direktur Dirjen Bimas Agama Budha Kementerian Agama Republik Indonesia, Sugiarto menyatakan pemimpin sekte ini harus melaporkan ajaran dan misi yang dilakukannya di Indonesia. Tanpa melaporkan maka sekte ini dinyatakan ilegal.
[dbs/adivammar/voa-islam.com]