JAKARTA (voa-islam.com)- Mustafa Nahrawardaya bercerita, bahwa pada empat hari sebelum acara 212 yang lalu, hampir seratus ribu pengusaha asing hengkang dari jalan protokol. Sebagian besar itu menurut dia tampang-tampangnya terlihat di Singapura. Sebagian tampangnya di Bali, di Yogya.
Jadi mereka takut sekali dengan aksi 212,” ucapnya, kemarin (29/11/2018).
Namun, ketika 212 itu berlangsung dan umat Islam mampu membuktikan tidak ada pengerusakan dan kerugian apa pun, hanya saja, ketika para pengusaha itu kembali ke Jakarta, mereka tidak tahu bahwa itu akhirnya ada dampak positif dari acara 212.
Kita bisa liat ketika itu di Indeks Saham Gabungan ternyata naik dari 4,0 berapa menjadi 5,0 sekian, naik, karena mendukung acara 212, dan itu artinya para pengusaha itu merespon positif acara tersebut,” kataya.
Hanya saja, lanjut dia, ada di kasus Sari Roti, yang seolah-oleh tidak mendukung acara 212. Sehingga membuat pihak yang semula tidak melakukan respon apa pun, lalu merespon apa yang dilakukan oleh Sari Roti itu, sebagai bumerang bagi dia.
“Akhirnya umat muslim membuat sebuah usaha, perdagangan sendiri yang dinamakan 212 Mar,” katanya lagi. (Robi/voa-islam.com)