LONDON (voa-islam.com) - Tidak mau kalah dengan warga Muslim di Zurich, Swiss yang setiap tahun menggelar acara reuni 212, sejumlah warga Muslim Indonesia di London juga ikut menggelar acara serupa.
Bertemakan "Hijrah" acara sudah dimulai pada pukul 10:30 Sabtu pagi waktu setempat dengan penampilan nasyid dari ibu-ibu yang tergabung dalam grup Annissa selama 30 menit sambil menunggu kedatangan peserta yang lain.
Total peserta kurang lebih 50-60 orang, yang berdatangan dari sekitar London dan ada yang datang dari daerah selatan Inggris yang lamanya perjalanan kurang lebih 3 jam menggunakan kendaraan mobil.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah kebangsaan oleh Dr. Abdul Basith yang membicarakan posisi Indonesia saat ini dalam segi ke-Islaman. Dalam ceramahnya Dr Abdul Basith menyinggung kondisi umat Islam sekarang yang terancam pemurtadan dan masuknya ideologi yang membahayakan generasi penerus.
Sesuai dengan temanya, jamaah diajak berpikir untuk "hijrah" dari umat yang berpikiran bahwa Indonesia dalam kondisi baik-baik saja, menjadi umat yang bersatu dan mampu menegakkan agama di tengah-tengah usaha pemurtadan serta perusakan moral di Indonesia.
Usai ceramah dilanjutkan dengan shalat zhuhur dan berdoa bersama kemudian digelar ramah tamah sambil menikmati hidangan Indonesia yang dibawa oleh para jamaah dari rumah mereka masing-masing. Bahkan ada jamaah yang datang dari selatan Inggris membawa nasi kuning, ayam bakar dan kambing bakar. Tentunya ada juga masakan-masakan lainnya. Semua mereka bawa atas biaya sendiri, keridhoan dan kerelaan mereka masing-masing tidak ada yang dibayar oleh siapapun. Mirip dengan apa yang terjadi di acara 212 di Monas. Bahkan sumbangan jamaah ada lebihnya disumbangkan ke Indonesian Islamic Centre untuk dana pembangunan masjid.
Hal menarik lainnya adalah acara video call dengan anaknya bapak reformasi, Hanum Rais yang menceritakan tentang pengalaman beliau berhijrah dan suka dukanya. Beliau juga berpesan bahwa hidayah itu harus diupayakan bukan ditunggu. Kemudian beliau juga menceritakan tantangan yang beliau hadapi untuk tetap istiqomah.
Usai shalat Ashar berjamaah acara dilanjutkan dengan video call bersama Bunda Neno Warisman langsung ditengah persiapan acara Reuni 212 di Monas. Tidak sedikit jamaah yang hadir menitikkan airmata terharu, ketika melihat Bunda Neno Warisman dan Monas. Para jamaah sangat ingin bisa hadir di Monas, ingin ikut berdoa dan berjuang bersama para mujahid/mujahidah yang saat ini sedang berkumpul di Monas. Acara kemudian diakhiri dengan doa.[fq/voa-islam.com]