MAJALENGKA (voa-isla.com)--Meski Reuni Akbar Alumni 212 sudah berlalu, namun tampaknya umat Islam sangat sulit untuk melupakan acara yang dihadiri jutaan umat Islam di Monas Jakarta tersebut. Banyak hal yang memang menjadi kenangan di aksi 212 kemarin.
Menurut Ustaz Agung Wisnuwardhana (alumni 212 Majalengka) ada tiga hal yang bisa dilihat dari aksi 212 kemarin."Ada persatuan, ada perjuangan dan ada keberkahan," ujar Ustaz Agung di depan ratusan jamaah Majelis Khodimulquran Majalengka, Ahad (16/12/2018) di Masjid Baitut Dzikri Majalengka, Jawa Barat.
Ada semangat persatuan dalam aksi tersebut di mana sekitar 8 juta atau lebih umat Islam bersatu di satu tempat dengan kondisi tertib dan bersih. "Ini pertama di dunia, tidak ada negara lain," ujarnya. Semoga ini pertanda baik untuk umat Islam di Nusantara. Sebab Muslim Nusantara belum pernah menguasai dunia Islam.
Di aksi 212 juga , katanya terdapat spirit perjuangan. Ya perjuangan untuk melawan ketidakadilan. Perjuangan untuk membela tauhid. Diketahui bahwa aksi pembakaran bendera tauhid, adalah salah satu penyebab membludaknya peserta aksi 212, dimana aksi bela tauhid sebelumnya telah di gelar di sejumlah daerah. Dan aksi 212 bela tauhid merupakan puncaknya.
Aksi 212 juga memiliki keberkahan. " Aksi 212 juga memiliki banyak keberkahan. Semua hotel di Jakarta saat itu penuh. Juga saya dapat informasi setelah aksi tersebut juga banyak non muslim yang masuk Islam," jelasnya.
Ustaz Agung juga menjelaskan bahwa kita sebagai mahluk Allah hendaknya benar-benar mengikuti aturan Allah. Mengikuti hukum Allah Swt. "Karena itu spirit 212 bela tauhid tak berhenti di pembelaan terhadap Islam yang dilecehkan. Tetapi lebih jauh, pembelaan terhadap dicampakkannya hukum Allah," tegasnya.
Karenanya 212 merupakan momentum kebangkitan Islam. "Karena itu saya bertanya siap tidak Anda semua untuk menjaga spirit 212? Untuk melanjutkan perjuangan Islam?" tanya Ust Agung.
"Siap!" jawab para jamaah di sertai teriakan takbir. *[Az/Syaf/voa-islam.com]