SOLO (voa-islam.com)—Tersiar kabar jika pemerintah membatalkan pembebasan bersyarat Ustaz Abu Bakar Baasyir. Hal ini disampaikan Kepala Staf Presiden Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Ustaz Ba'asyir dinilai tidak dapat memenuhi syarat formil sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan lebih lanjut didetailkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
"Iya (tidak dibebaskan). Karena persyaratan itu tidak boleh dinegosiasikan. Harus dilaksanakan," ujar Moeldoko.
Menanggapi pernyataan Moeldoko ini, pihak keluarga Ustaz Baasyir yang diwakili Ustaz Abdul Rahim Baasyir angkat suara. Putra bungsu Ustaz Baasyir yang karib disapa Ustaz Iim ini mengatakan bahwa pihak keluarga belum menerima informasi pembatalan itu secara resmi.
“Yang jelas kami sampai malam ini belum dapat informasi secara resmi dari pihak pemerintah terkait masalah itu. Informasi resmi yang kami maksud itu ya dari pihak lapas. Karena yang berhubungan secara langsung, secara resmi ya pihak lapas dengan keluarga,” ujar Ustaz Iim kepada Voa Islam, Selasa (22/1/2019) malam.
Ustaz Iim dan pihak keluarga sampai saat ini masih tetap memegang kuat pernyataan dan janji Presiden Jokowi. “Informasi dari Pak Yusril dan pernyataan Presiden. Intinya kan kalau presiden memang apa yang disampaikan presiden itu berbeda dengan yang disampaikan Moeldoko. Presiden itu inginya membebaskan murni tanpa syarat apa pun. Pertimbangannya adalah kemanusiaan. Lalu kemudian menyerahkan kepada pihak lapas untuk mengatur teknis pelaksanaannya,” ungkap Ustaz Iim.
Ia meyakini lapas tengah melakukan upaya teknis pembebasan Ustaz Baasyir. “Dan itu upaya-upaya itu tampaknya sedang dilakukan. Nah ini sampai sekarang kita masih tunggu. Malam ini mungkin akan dapat kabar. Insyaallah. Mohon doanya. Atau paling tidak besok pagi,” kata Ustaz Iim mengakhiri pembicaraan.* [Syaf/voa-islam.com]