JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Umum Pengurus Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj memberikan pernyataan yang kontriversial saat memberikan pidato dalam acara harlah (hari lahir) Muslimat NU ke-73 di GBK Jakarta.
Said Aqil mendorong kader NU untuk lebih berperan dalam bidang Agama seperti menjadi imam, khatib, dan (pengurus - red.) KUA. Kemudian ia menjelaskan alasannya.
"Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua," ujarnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir seperti dilansir detik.com.
Said mengatakan selama ini kader NU memang telah berperan banyak di tengah masyarakat. Namun ada satu peran yang belum dilakukan, yakni syuhudan syiayah atau peran politik.
Harlah ke-73 Muslimat NU sendiri dihadiri Presiden Jokowi dan isterinya, Iriana. Selain itu, sejumlah pejabat, seperti Ketua PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga turut hadir. [syahid/voa-islam.com]