JAKARTA (voa-islam.com) - Memberikan pidato dalam Rembug Nasional yang diadakan oleh Gerakan Suluh Kebangsaan, Rabu (27/2) Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa tindakan mengklaim paling berjasa dan paling berjuang menjauhkan dari tujuan peradaban.
"Bicara peradaban membutuhkan waktu lama. Negara ini milik bersama, bukan milik satu golongan. Maka klaim siapapun akan mengingkari visi para pendiri bangsa dan menimbulkan kesenjangan antar golongan," ujar Haedar.
Haedar menyinggung gejala komunalisme akhir-akhir ini yang semakin sektarian, saling menegasikan dan cenderung tidak mampu menerima perbedaan.
Terkait dengan tema "Api Islam untuk Peradaban Indonesia Masa Depan" dalam acara yang diselenggarakan di Ballroom Singosari Grand Sahid Jaya Jakarta Pusat tersebut, Haedar menuturkan umat Islam Indonesia harus melihat pada tiga hal, yaitu diri keadaan umat Islam, politik, dan rancang bangun Indonesia ke depan.
"Dari sisi umat Islam dan politik, kita harus punya cukup waktu untuk menghasilkan konsensus dari banyak versi tafsir karena penyederhanaan membuat kita saling tuding. Di kalangan umat islam sendiri perlu dialog dan tidak merasa paling memperjuangkan Islam. Tidak boleh ada saling klaim Islam dan Indonesia, karena milik semua," pesan Haedar seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id. [syahid/voa-islam.com]