View Full Version
Selasa, 19 Mar 2019

Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan: Pembangunan Taman Dilan Tidak Jelas dan Tidak Mendidik

BANDUNG (voa-islam.com) - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pembangunan Taman Dilan di Kota Bandung karena terinspirasi dari film Dilan menuai polemik bari berbagai kalangan.

Menurut Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan Dr. Anton Minardi, M.Ag., MA. pembangunan Taman Dilan merupakan program yang tidak mendidik bahkan mengarah kepada maksiat.

"Jelas sekali itu kebijakan yang tidak jelas dan tidak mendidik dan mengarahkan kepada maksiat," ujarnya kepada voa-islam.com, Minggu (17/03).

Anton, yang juga Dosen Pendidikan Agama Islam di Fisip Unpas, menilai bahwa sebenarnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil kalaupun ingin membuat taman, bisa dengan membuat taman diskusi atau taman karya anak bangsa

"Padahal (Gubernur Jabar) bisa membuat taman pertunjukan seni Sunda, taman diskusi, taman karya anak bangsa dan lain sebagainya, yang (lebih) produktif," pungkasnya.

Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jabar menulis dalam laman Facebooknya bawah Taman Dilan itu adalah sudut kecil seuprit di Taman Saparua yang niatnya untuk meningkatkan interaksi budaya literasi kalangan milenial. Kenapa nama Dilan? Kata Emil karena Novel Dilan adalah karya literasi anak Bandung yang paling sukses menjadi Film Nasional di era milenial (lebih dari 6 juta penonton). ke-2 tertinggi dalam sejarah film Indonesia.

"Itu yang tidak dimiliki oleh karya literasi lainnya di Jawa Barat. Itu yang diharapkan lahir penulis-penulis seperti Pidi Baiq lainnya. Jadi bukan soal perayaan karakter Dilan nya yang memang pro kontra, karena konteks gaya jaman baheula yang dibaca oleh konteks zaman now," katanya yang ia sebut tulisannya sebagai hak jawab.

"Tokoh-tokoh lainnya juga, jika relevan, akan diwadahi di berbagai tempat yang cocok dan relevan," janjinya. [syahid/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version