JAKARTA (voa-islam.com)--Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) meminta pejabat polri tidak ikut berpolitik dalam pilpres 2019. Hal ini disampaikan Ketua Umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi lantaran adanya indikasi keterlibatan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk mengarahkan seluruh Kapolsek di Garut memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami meminta pejabat Polri harus netral dalam setiap pemilu. Tidak boleh berpihak, ini sudah menjadi amanat undang-undang untuk menjadikan Polri sebagai penengah bukan pengarah kesalah satu calon," kata Irfan dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Rabu (3/4/2016).
Irfan menilai, jika pejabat-pejabat Polri di pusat dan daerah terlibat dalam memenangkan calon tertentu akan berbahaya bagi perjalanan demokrasi di Indonesia.
"Akan sangat berbahaya apabila pejabat Polri terlibat dalam memenangkan salah satu calon. Karena dia pasti punya sumberdaya dan kekuasaan yang besar untuk digunakan dalam politik," jelas Irfan.
Namun, Irfan merasa heran dengan Kapolsek Pasirwangi Garut AKP Sulman Aziz yang mencabut pernyataan yang mengatakan Kapolres Garut mengarahkan untuk memenagkan Jokowi-Ma'ruf.
"Saya juga heran kenapa pernyataan itu dicabut oleh Pak Sulman Aziz, ada apa sebenarnya? Apalagi pencabutan itu dilakukan bertepatan dengan hari dia menghadap ke Kapolda Jabar," tandas Irfan.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]