DENPASAR (voa-islam.com)--Ketua Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) Denpasar, H Pamungkas berbagi tips untuk menjadi pengusaha sukses. Dikatakannya, orang-orang sukses biasanya memiliki impian besar.
Impian, jelas Pamungkas, berbeda dengan mimpi. Impian lebih cenderung untuk meraih cita-cita dengan sebuah proses. Ada sebuah filosofi dimana dikatakan bahwa seseorang yang memiliki impian jaminanannya adalah kesuksesan, tetapi sebaliknya jika seseorang tidak memiiki impian maka tentu tidak akan menjadi sukses bahkan gagal.
“Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabulkan keinginan hambanya sesuai prasangkanya, jangan malu untuk memiliki impian yang besar, bermimpi itu tidak bayar," kata Pamungkas saat bincang-bincang bisnis bertema “Sukses Besar Butuh Impian yang Besar” di Denpasar, Bali, Selasa (9/4/2019).
Menurut H Pamungkas ada perbedaan yang mendasar antara karyawan dan pengusaha. Jika karyawan perusahaan meskipun mereka di level manajer bahkan direktur kita secara tidak langsung menjadi “alat” untuk meraih kesuksesan pemilik perusahaan.
Namun, bila menjadi wirausaha kita yang merancang kesuksesan miliki kita sendiri. Menjadi seorang wirausaha yang sudah berada di level mapan, seorang wirausaha harus memiliki mental sukses dalam dirinya.
“Jangan pernah berpikiran untuk gagal, segera ubah jalan pikiran kita. Jika kita berpikiran gagal dan menyerah dalam berwirausaha maka selesai sudah tidak ada harapan lagi untuk bagnkit. Saya pernah berada dititik nol dimana usaha saya gulung tikar dan aset suat habis terjual tapi saya bangkit dan menawrkan ide kepada orang lain. Alhamdulillah usaha kembali berangsur-angsur kembali kondisi yang menguntungkan,” jelas pengusaha yang pernah jadi pengamen ini.
Perlu diingat untuk menjadi seorang wirausaha pasti pernah suatu saat akan berada dititik kegagalan. Kegagalan meruapakn proses yang begitu indah karena merupakan bagian dari kesuksesan kelak. Jangan pernah mundur karena gagal sekali. Pepatah mengatakan seseorang pahlawan tidak akan mati ditusuk satu dua pedang, tapi jiwa pahlawan terbawa disana.
“Semoga bisa kita aplikasikan pepatah ini dalam diri kita agar bisa menjadi seseorang yang bermental tangguh,” tambahnya.* [Dhani/Syaf/voa-islam.com]