View Full Version
Kamis, 11 Apr 2019

Ustaz Bachtiar Nasir: Tanda-tanda Kemenangan Sudah di Depan Mata

JAKARTA (voa-islam.com) - Pimpinan Arrahmah Quranic Learning (AQL) Ustaz Bachtiar Nasir dalam tausiyahnya yang ditujukan kepada seluruh pendukung 02, mulai dari 02 itu sendiri, BPN, para tokoh, para relawan untuk berserah diri kepada Allah Ta'ala dalam menghadapi 17 April nanti.

Menurut UBN, sapaan akrabnya, tanda-tanda alam secara kasat mata Insya Allah kemenangan sudah di depan mata. Kepanikan dari lawan ataupun kubu sebelah pun sudah begitu nampak.

"Tinggal lah kita berserah diri kepada Allah SWT karena Dia lah satu-satunya pemilik otoritas seluruh lapisan langit dan bumi. KepadaNya kita bersandar sambil senantiasa bekerja keras berikhtiar dengan yang terbaik," kata UBN dalam audio tausiyahnya yang beredar di beberapa grup whatsapp, Kamis hari ini (11/4/2019).

Kepada seluruh pendukung 02, UBN meminta untuk sering mengucapkan Hasbiallah lailahillahu alaihi tawakaltu robbul arsyil 'azhim ketika mulai ada kegundahan di hati dan terus bangkit serta berikhtiar dengan kalimat Laa hawlawala quwwata illa billahil 'azhim.

UBN juga meminta kepada seluruh pendukung 02 menjauhi hal-hal yang bisa menyebabkan blunder seperti yang terjadi di kubu sebelah berupa politik uang, jual beli jabatan, bermain di kertas suara, berupaya mencari celah di DPT-DPT ilegal sampai kepada intimidasi-intimidasi.

"Tetap berlaku santun sebagai insan indonesia yang adil dan beradab sambil menjaga ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan terus lah berjuang berikhtiar untuk memenangkan pilihan kita," ujarnya.

Lebih lanjut, tokoh penggerak aksi 212 ini menyerukan agar para pendukung 02 harus menunjukkan rasa adil di diri masing-masing dan tidak berlaku zhalim, berlaku aniaya, karena tidak akan mungkin lahir pemimpin yang adil jika para pendukungnya berlaku zhalim, mana mungkin lahir pemimpin bersih kalau para pendukungnya berlaku kotor terutama juga di media sosial.

"Tunjukkan akhlak, tunjukkan etika, memang kelembutan harus tapi tegas dan keras juga perlu namun semuanya harus berbingkai kesantunan berdasarkan keadaban dan keadilan kita sebagai orang Indonesia," ungkap alumni Universitas Madinah ini.

Terakhir dalam tausiyahnya, UBM mengingatkan meskipun pemilu merupakan ritual lima tahunan di dunia demokrasi tetapi memilih pemimpin bukanlah perrsoalan biasa. UBN menganalogikan memilih pemimpin itu seperti memilih pasangan hidup, di mana kita harus sangat berhati-hati karena akan punya pengaruh besar terhadap maslahat publik dan erat kaitannya dengan agama bahkan keakhiratan sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW bahwa seseorang itu tergantung agama saudaranya dengan siapa dia bergaul, begitu juga rakyat itu tergantung agama pemimpinnya.

"Dalam hal ini kita harus berkerjasama untuk menegakkan sila pertama ketuhanan yang maha Esa untuk melahirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," pungkas UBN.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version