JAKARTA (voa-islam.com) - Museum komunitas nirlaba di Melbourne, Islamic Museum of Australia, menggelar pameran foto di Museum Sejarah Jakarta, dari tanggal 15-30 April 2019. Pameran tersebut mengusung tema, Boundless Plains: The Australian Muslim Connection, yang menceritakan kisah lengkap sejarah Islam di Australia.
Foto-foto yang ditampilkan, memetakan sejarah panjang Islam di Australia, mulai dari pelaut Makassar yang berdagang dengan penduduk asli Yolngu di Australia utara.
Lalu ada penunggang unta dari Asia Selatan yang membantu mengembangkan pedalaman Australia, hingga imigran dari seluruh dunia yang menjadikan Australia sebagai rumah mereka hari ini.
Pameran yang dibuka untuk umum ini, memberikan informasi tentang bagaimana Islam telah berkembang di Australia selama lebih dari 200 tahun terakhir.
Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, pameran ini menyoroti bahwa Australia, sama seperti Indonesia, memperoleh banyak kekuatan dari masyarakat multi agama dan multikulturalnya.
Quinlan mengajak Indonesia, agar mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan membangun hubungan antara komunitas-komunitas, terutama komunitas agama di Australia dan Indonesia.
"Islam adalah agama besar di Australia dan berkembang pesat dengan laju sekitar 20 persen," kata Quinlan, di Museum Sejarah Jakarta, Kota Jakarta Barat, Senin kemarin (15/4/2019).
Kepala Unit Pengelola Museum Sejarah Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Sri Kusumawati, mengaku senang karena Museum Sejarah Jakarta turut mengadakan pameran ini bersama Kedutaan Besar Australia.
“Saya berharap pameran ini akan menciptakan peluang lebih lanjut untuk kemitraan budaya dan pariwisata antara dua negara kita,” ujarnya.
Islamic Museum of Australia didirikan pada 2010 sebagai museum komunitas nirlaba di Melbourne, Islamic Museum of Australia bertujuan untuk menampilkan warisan artistik yang kaya dan sumbangsih sejarah umat Muslim di Australia dan luar negeri.[gatra/fq/voa-islam.com]