SOLO (voa-islam.com)—Sebanyak 17 santri Al Mukmin Ngruki Solo, Jawa Tengah nyaris kehilangan hak pilih pada pemilu Rabu (17/4/2019) kemarin. Hal ini disampaikan Endro Sudarsono, Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS).
“Sempat terjadi ketegangan antara pendamping santri Al Mukmin Ngruki dengan KPPS di TPS 45 Cemani Grogol Sukoharjo,” kata Endro dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Rabu (17/4/2019) malam.
Dijelaskan Endro, pada awalnya sekitar pukul 08.50 WIB, Ustaz Darwis, salah satu pimpinan pondok memberi informasi bahwa santri Al Mukmin ditolak nyoblos di TPS 45 dikarenakan, kertas suara tidak mencukupi dan diminta datang setelah pukul 12.00.
“Setelah dikonfirmasi langsung ke Suwarto anggota KPPS ternyata membenarkan hal itu bahkan KPPS 45 lebih mendahulukan DPT (undangan) dari pada A5. Sempat ditawarkan ke pindah ke TPS 53 di seberang jalan, namun TPS 53 belum bisa menerima,” ungkap Endro.
Seperti diketahui bahwa ke 17 santri Al Mukmin menggunakan hak pilih dengan menggunakan surat A5 dan hanya memiliki hak pilih capres dan capres saja.
Endro menekankan bahwa antara DPT (undangan) dengan A5 memiliki hak yang sama dalam hal pelayanan, yaitu bisa mendaftar pukul 07.00-13.00. Sehingga jangan ada pihak yang akan menghilangkan satu suara hak pilih apapun
“Jika persoalan hal ini tidak bisa teratasi, bisa jadi akan melebar ke publik dan bisa masuk ke tindak pidana pemilu,” tegas Endro.
Kasus ini kemudian akhirnya sampai kepada Purnomo anggota PPS Desa Cemani dan Pengawas Kelurahan. Memperhatikan ada keyakinan sisa surat suara dari cadangan, akhirnya bertahap 6 santri mencoblos terlebih dahulu, setelah mencermati DPT yang meninggal dan pindah, 6 santri nyoblos lagi dan menjelang Dhuhur akhirnya ke 17 santri bisa nyoblos semua.* [Syaf/voa-islam.com]