JAKARTA (voa-islam.com)--Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) merasa perihatin dengan banyaknya petugas pemilu 2019 yang meninggal dunia. Menurut KAMMI ini adalah sejarah yang buruk bagi perjalanan demokrasi di Indonesia.
Melihat banyaknya korban yang meninggal dalam pemilu 2019, KAMMI menggelar do'a, Dzikir dan Buka Bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan Lc di sekretriat Pengurus Pusat KAMMI yang terletak di Jalan Cikoko Barat, Pancoran, Jakarta Selatan.
Ahmad Heryawan menyampaikan do'a semoga para petugas pemilu yang meninggal dunia menjadi saksi bagi perubahan bangsa yang lebih baik lagi.
"Semoga para petugas pemilu yang menjadi korban menjadi saksi bagi perubahan Indonesia kedepannya," kata Aher, Ahad 19 Mei 2019.
Sementara itu Ketua Umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi dalam sambutannya mengatakan pihaknya akan terus memantau sistem pemilu yang banyak memakan korban ini.
"Kami turut menyoroti sistem pemilu yang terjadi yang mengakibatkan korban banyak. Idealnya pemerintah melakukan kajian serius untuk mengevaluasi sistem pemilu kedepan" katanya.
Acara Do'a dan dzikir sebagai bentuk belasungkawa atas banyaknya petugas pemilu yang meninggal ini ditutup dengan buka bersama dengan masyarakat sekitar.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]