View Full Version
Selasa, 04 Jun 2019

Shalat Idul Fitri di Majalengka, Khatib Soroti Soal Kriminalisasi Ulama hingga Hijrah yang Dicurigai

MAJALENGKA (voa-islam.com)--Sebagaimana tahun sebelumnya, kondisi umat Islam saat ini, saat merayakan hari Idul Fitri, masih menghadapai banyak ragam persoalan yang tak kunjung selesai.

"Idul Fitri tahun ini sama-sama kita rayakan saat bangsa ini masih dirundung oleh ragam ujian. Elit politik masih terus disibukkan oleh persaingan dan perselisihan. Tampak nyata hasrat fan nafsu  untuk saling berebut jabatan atau mempertahankan kekuasaan, ego pribadi, kehendak golongan, kepentingan partai, tak jarang mendominasi. Saling berebut kursi," papar KH Aa Facrurrazi dalam khutbah Sholat Idul Fitri di depan ratusan kaum Muslimin Majalengka, di Masjid Kutanamangu Majalengka, Jawa Barat, Selasa (4/6/2019). 

Masing-masing, lanjutnya, siap mengorbankan apa saja. Bahkan siap mengorbankan siapa saja. Demi jabatan dan kekuasaan. "Padahal jabatan dan kekuasaan sesungguhnya hanyalah amanah yang bisa berujung penyesalan.Tentu hari pembalasan," tegasnya.

Ia juga menyampaikan, kondisi sosial yang makin terpolarisasi. Itu  akibat 'pesta demokrasi yang diyakini banyak kecurangan dan tragedi kematian petugas pemilu. Belum lagi tentang kriminalisasi ulama dan tokoh umat yang masih terus terjadi, dakwah dipersekusi, ajarannya seperti syariah dan khilafah terus dimonsterisasi, orang-orang hijrah pun malah dicurigai.

Keadaan ini tentu katanya ironis dengan kenyataan bahwa setiap tahun kaum Muslim merayakan Idul Fitri dengan sukacita. Sebab, sebagian ulama, Idul Fitri itu hari kemenangan. Menang melawan hawa nafsu. Menang melawan syetan. Menang melawan setiap kecendurangan dan perilaku penyimpang.Menang melawan keadilan. Bahkan menang melawan gembong kekufuran.

"Inilah yang kita saksikan dalam lintasan sejarah seperti perang Badar, Fathu Mekkah. Hari raya yang penuh dengan kemenangan semacam ini yang sepantasnya dirayakan," ungkapnya.

Kegiatan shalat Idul Fitri ini yang lebih awal dibanding keputusan pemerintah ini dilaksanakan oleh Forum Ukhuwah Islamiyyah Majalengka, berdasarkan rukyat global. Sama seperti yang dilakukan oleh sejumlah negara Timur Tengah. Kegiatan ditutup dengan saling bersalaman.* [Az/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version