JAKARTA (voa-islam.com)- Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin menyatakan bahwa ajaran agama Islam sejatinya untuk memanusiakan manusia. Bukan sebaliknya, saling memaki, mencaci, atau malah saling menghujat dan lainnya.
Inilah poin sebenarnya. Yakni saling menjaga harkat, martabat, dan derajat manusia atau sesamas,” demikian katanya, ketika mengisi acara Bimas Islam Kemenag, kemarin, di Jakarta.
Kita, kata dia, khususnya umat Islam juga harus mampu memiliki cara pandang yang sesuai dari laku ajaran agama itu sendiri. Sehingga di kemudian hari tidak ada lagi tudingan macam-macam ke Islam yang beraroma negatif atau kebencian.
“Cara kita beragama harus senantiasa dalam jalurnya,” katanya.
Umat Islam juga dihimbaunya agar dalam memahami agama jangan di luar teks, apalagi konteks. Hal ini kata dia untuk menghindari cara pandang umat Islam yang berpotensi keliru.
“Perhatikan teksnya karena sumber utama Islam adalah demikian. Juga jangan mengenyampingkan konteks sebagai latar turunyya ayat atau hadis,” kata dia.
Menag menyampaikan hal tersebut ketika membahas literasi informasi bagi generasi milenial. Dalam paparannya, ia juga sempat menyinggung bagaimana umat Islam ketika menggunakan media sosial.
(Robi/voa-islam.com)