View Full Version
Ahad, 30 Jun 2019

Din Syamsuddin Rasakan Rona Ketidakjujuran dan Ketidakadilan Sidang MK

 
JAKARTA (voa-islam.com)--Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin menanggapi hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2019 yang menangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
 
Din menilai, putusan MK ini harus ditaati sebagai bagian produk hukum. Namun Din memberi catatan terkait nilai keadilan dan kejujuran para hakim MK.
 
"Memang pilihan tersedia bagi rakyat warga negara yg taat konstitusi adalah menerima Keputusan Mahkamah Konstitusi sebagai produk hukum. Itu adalah sikap taat hukum," ungkap Din dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Sabtu (29/6/2019).
 
"Karena para hakim Mahkamah Konstitusi juga terikat amanat konstitusi dan nilai moral utk menegakkan kejujuran dan keadilan, maka rakyat berhak untuk menilai mereka apakah telah mengemban amanat dengan benar, yakni menegakkan kejujuran, keadilan, dan kebenaran. Ini adalah sikap moral," lanjut Din yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
Din mengatakan, jika rakyat meyakini ada pengabaian nilai moral, bahwa para hakim Mahkamah Konstitusi itu patut diduga membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar, seperti membenarkan kecurangan, maka rakyat mempunyai hak dan kewajiban melakukan koreksi moral.
 
Din mengaku dirinya terusik dengan ketidakjujuran dan ketidakadilan pada proses peradilan di MK.
 
"Seperti banyak rakyat, saya pun merasakan demikian. Rasa keadilan saya terusik. Saya tidak mampu dan tidak mau menyembunyikannya. Saya merasa ada rona ketakjujuran dan ketakadilan dalam proses pengadilan di Mahkamah Konstitusi," tegas Din.
 
"Banyak fakta dan dalil hukum yg terkesan tidak didalami. Maka bagi rakyat jadikan itu semua sebagai catatan bahwa ada cacat moral yang terwarisi dalam kehidupan bangsa, dan ada masalah dalam kepemimpinan negara. Selebihnya kita menyerahkan sepenuh urusan kepada Allah SWT, _Ahkam al-Hakimin, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Adil," ujar Din mengakhiri keterangan tertulisnya. *[Syaf/voa-islam.com]

latestnews

View Full Version