JAKARTA (voa-islam.com)- Di media sosial, belum lama ini tengah ramai informasi adanya dugaan warga Indonesia yang ikut “mempromokan” Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Dan di sini, di Indonesia, orang-orang yang mengaku peduli terhadap kebebasan pun memberikan apresiasi, bahwa, pada umumnya mereka menilai LGBT mesti dihormati.
Mereka tentu takkan pernah terima bila ada kenyataan yang mengusik pelaku LGBT. Bahkan mereka tak segan-segan mengeluarka statement dukungan kepada kaum LGBT.
Namun sementara itu, mereka-mereka yang mengaku menghormati kebebasan tersebut, jika dihadapkan ke soal lain, seperti perbedaan dalam ilmu keagamaan, mereka malah tampak menolaknya. Bahkan mereka ini tak segan-segan menolaknya atas nama apa pun.
Banyak asatidz mereka persekusi, lalu mereka minta hak LGBT dihormati. Mereka begitu gigih membela saudara yang berbeda keyakinan. Namun enteng sekali mengusir saudara seiman yang beda pemahaman,” prihatim ustaz Hilmi Firdausi, Selasa (9/7/2019).
Ustaz Hilmi pun merasakan hal itu hanya berharap mereka tobat sebelum nyawanya terlepas dari badan.
Di lain hal, ia menyoroti adanya tokoh muda agama Islam yang juga baru-baru ini ditolak oleh kelompok tertentu. Penolakan itu berdasarkan dugaan.
Ustaz Hilmi juga merasa prihatin dengan kondisi tersebut. “Kalau ustaz selembut dan segaul Ust. Hanan Attaki saja mereka tolak., lalu mau seperti apa lagi kriteria ustaz yang aman dari persekusi? *ini pertanyaan basa-basi karena teman-teman pasti tau jawabannya.”