JAKARTA (voa-islam.com)- Mualaf, atau orang yang baru saja memeluk agama Islam di Tanah Air tidak terhitung. Cukup banyak jumlahnya. Mereka datang dari macam-macam latar belakang. Kalangan biasa, profesional, tokoh agama tertentu, tokoh nasional tertentu, dan lainnya.
Ada salah seorang yang telah masuk Islam cukup lama. Dalam kesempatannya, ia menceritakan bagaimana umumnya mualaf menghadapi lingkungan dekat yang belum berstatus sama dengannya.
Sebagai contoh, ada mualaf yang merasa selama ini kurang diperhatikan oleh banyak umat Islam. Bahkan terkesan abai.
Sampai abainya, bila ada umat Islam yang tak paham akan kondisi, ia malah seperti menyalahkannya, terutama soal ‘mengapa keluarga dekat’ tidak ikut menjadi mualaf.
Tentu ini bisa jadi ini adalah kegelisahan tersendiri bagi mualaf. Namun demikian, menurut Steven Indra Wibowo harusnya tidak terjadi bila seorang muslim tahu apa yang benar-benar terjadi.
Indra bahkan menghimbau, ketika tidak dapat memberi perhatian kepada mualaf secara lebih, maka cukuplah dengan mendoakannya agar tetap istikamah di jalan Allah, bukan malah mentahzirnya.
Berikut kisahnya, yang ditulis di akun IG pribadinya, belum lana ini:
“Bismillah, Subhanallah.
Bukan mau curhat. Namun ini hal yang banyak dialami mualaf baru maupun mualaf lama, yang sudah menjadi muslim di luar sana, termasuk diri saya sendiri.
Orang tua ana kafir. Ana belum bisa memberangkatkan mereka haji. Bahkan saat mereka mati pun ana gak bisa mendoakan mereka ketika mati dalam keadaan kafir. Itulah yang tidak umum dirasakan muslim lainnya, yakni kalian memiliki seluruh anggota keluarga, paling tidak keluarga yang inti kalian adalah muslim. Sedang kami tidak.
Jika belum bisa support kami paling tidak doakan para mualaf ini. Jika pun belum sempat untuk mendoakan mualaf yang baru maupun lama maka jangan di tahdzier mereka, karena mereka belajar.
Kalian gak tahu bagaimana rasanya memiliki keluarga besar yang kafir. Maka jika demikian, tolong diam dan abaikan kami.
Beberapa mualaf curhat tentang perlakuan muslim di sekitar mereka, dan saya jawab semuanya dengan jawaban yang hampir sama: itu muslimnya yang salah, bukan Islamnya,. Karena adab dalam Islam adalah yang terbaik dari Allah untuk kita setelah iman Islam, dan doakan mereka yang sinis agar diberi hidayah Allah.