JAKARTA (voa-islam.com)- Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bersalawat atas sang Nabi. Dan orang-orang beriman diperintahkan untuk bersalawat kepadanya (nabi), dan berilah salam dengan sebaik baik salam penuh penghormatan.
“Banyak kitab mengajarkan adab adab bersalawat. Bahkan fadhilah fadhilah bersalawat juga ada ditulis dan diajarkan oleh para ulama ahlussunnah wal jama'ah di seantero dunia turun temurun 14 abad lamanya,” demikian himbau ustaz Tengku Zulkarnain, belum lama ini di akun IG-nya.
Semenjak ia pindah ke Jakarta, ia mengaku telah banyak pula menghadiri acara tablig akbar yang selalu didahului oleh majlis salawatan, khususnya di kalangan kaum Nahdhiyin.
Terlalu sering mata kami melihat pemandangan saat ‘mahal qiyam’ banyak para jamaah yang bersholawat sambil bercucuran air mata di pipi mereka. Begitu syahdu.”
Namun, seiring zaman bergeser, mulai ada sekelompok orang yang bersalawat memakai musik key-board, sambil berjoget dan tertawa tertawa. “Menurut kami ini menyalahi adab yang telah diajarkan oleh guru-guru kami para ulama ahlussunnah wal jama'ah. Perih hati melihatnya.”
Ia pun mempertanyakan atas fenomena tersebut, “Akankah dibiarkan dan dikembangkan di kalangan umat Islam ahlussunnah di nusantara ini?”
(Robi/voa-islam.com)