View Full Version
Kamis, 05 Sep 2019

Wisata Halal Bukan Islamisasi

JAKARTA (voa-islam.com)- Wasekjen MUI, Ustaz Tengku Zulkarnain mengatakan bahwa wisata halal bukanlah islamisasi, melainkan sebuah hak kaum muslim untuk mendapatkannya. 

“‘Wisata Halal’ diprakarsai MUI adalah untuk membuat para turis muslim lokal dan mancanegara merasa aman dan nyaman atas jaminan makanan, minuman yang halal, serta fasilitas ibadah yang baik. Mencurigai dan menolak ‘wisata halal’ sebagai upaya islamisask adalah sebuah kekeliruan,” katanya, baru-baru ini.

Sejak UU Jaminan Produk Halal Diundangkan, katanya, maka negara wajib menjamin makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetika halal. Semua produk juga wajib dilabel halal. Itu amanat UU negara Indonesia. 

UU negara mau dilawan?” demikian yang tertulis di akun Twitter pribadinya.

Ia pun menyinggung pihak-pihak yang tampaknya gerah dengan adanya ‘wisata halal’. Bahkan beliau mencontohkan daerah tertentu, yang ketika ada isu bahwa daerah tersebut akan “terkena dampak” ‘wisata halal’.

“Bila obyek wisata Danau Toba yang kami cintai tidak mau menyediakan fasilitas halal agar wisata ke sana nyaman bagi turis muslim lokal dan manca negara. Maka kita kaum muslimin setop berwisata ke sana. Gitu aja kok repot. Jika mereka menolak maka kita tidak usah datang ke sana.”

Jadi, kata dia, tidak perlu masyarakat sampai demo menolak, seolah-olah permintaan wisata halal adalah salah satu bentuk islamisasi bagi wilayah Toba dan sekitarnya. 

“Itu satu kekeliruan pandang yang perlu diluruskan.”

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version