BEKASI (voa-islam.com)--Orang sukses tidak selalu karena kecerdasan, atau berlatarbelakang pendidikan yang bergengsi. Kesuksesan ternyata bersumber dari moralitas dan kejujuran yang tinggi. Demikian disampaikan Ketua STAI Attaqwa Bekasi, KH M Abid Marzuki M.Ed dalam kuliah perdana STAI Attaqwa di Ujung Harapan, Bekasi, Jawa Barat Selasa (3/9/2019).
Abid mengatakan orang-orang selalu beranggapan bahwa kesuksesan bersumber dari kecerdasan dan pendidikan di sekolah bergengsi. Tapi fakta tidak berkata demikian.
“Penelitian dari Thomas J. Stanley, Ph.D mungkin akan mengubah apa yang selama ini orang percayai. Ternyata dari 100 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan IQ hanya berada di urutan ke 21, bersekolah di sekolah bergengsi di urutan ke 23, dan lulus dengan nilai terbaik atau hampir terbaik hanya ada di urutan ke 30,” ungkapnya.
Abid menjelaskan ada sepuluh faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, berdasarkan Penelitian dari Thomas J. Stanley, Ph.D. antara lain: kejujuran (integritas), kedisiplinan, pergaulan (good interpersonal skill), serta dukungan dari pasangan hidup. Sebab menurut Abid Marzuki di balik sukses seorang suami dan istri terdapat adanya dukungan keluarga (istri atau suami beserta anak-anak) yang harmonis.
Selanjutnya, kata Abid, bekerja keras dan cerdas (Work smart and work hard), mencintai apa yang dikerjakan (Work heart), kepemimpian yang baik dan kuat atau good and strong leadership, memiliki semangat dan berkepribadian kompetitif, pengelolaan kehidupan yang baik (good life management), dan terakhir kemampuan menjual gagasan dan produktif (Ability to sell idea and product).
“Dari 10 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang hasil penelitian Thomas J. Stanley, Ph.D. menemukan bukti bahwa kejujuran ternyata menempati tempat teratas dalam menunjang kesuksesan seseorang,” ujarnya.
Kejujuran, menurut Abid merupakan salah satu aspek dari moralitas yang baik, kejujuran terbukti menjadi faktor penentu sukses tidaknya seseorang. “Karena orang yang jujur akan mampu masuk atau diterima dengan mulus ke berbagai lini kehidupan,” katanya.
Abid mengungkapkan Rasulullah SAW adalah bukti manusia tersukses di dunia ini. Rasulullahh terlahir yatim tanpa memiliki warisan apapun dari Sang Ayah. Karena faktor kejujurannya, sehingga beliau diberi gelar al-amiin (orang yang terpercaya) saat melamar Siti Khadijah RA beliau memberikan mahar sebanyak 25 ekor unta, atau sekitar 625 juta rupiah saat ini.
“Sungguh sebuah mahar yang tidak sedikit, mahar yang hanya dapat diberikan oleh mereka-mereka yang tergolong orang yang sukses. Itu Nabi peroleh dari hasil berniaga dengan prinsip kejujuran yang melekat pada dirinya,” ungkap Ketua STAI Attaqwa Bekasi.
Acara kuliah perdana diikuti 500 mahasiswa STAI Attaqwa Bekasi, dibuka langsung oleh Ketua STAI Attaqwa Bekasi, KH. M. Abid Marzuki, M.Ed, Waket I Bidang Akademik, Dr H Saiful Bahri Maih, MPd, Waket II Bidang Administrasi dan Keuangan, Drs Zaenal Abidin, M.Pd, Waket III Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Kemahasiswaan, H. Kholilullah Ahmas, Lc, M.PdI, Kaprodi KPI, Ibu Hj. Miftahussa’adah Wardi, MA., Kaprodi KPI, Ibu Hj. Hunaidah, M.Pd dan para Dosen STAI Attaqwa Bekasi.* [Syaf/voa-islam.com]