View Full Version
Ahad, 13 Oct 2019

Upaya Membangun Peradaban Mulia dengan Tahfizh Properti

JAKARTA (voa-islam.com)—Selama ini para penghafal Quran (hafiz) yang lulus dari lembaga-lembaga pendidikan tahfiz tak banyak yang berkarya di dunia bisnis profesional. Kebanyakan para hafiz setelah lulus hafiz menjadi guru agama, imam shalat atau ustaz.

Dari fakta ini, Jamil Azzaini motivator kenamaan merasa gelisah. Guna meningkatkan daya saing para penghafalan Quran di dunia bisnis profesional, Jamil mendirikan Tahfizh Properti. Peluncuran Tahfizh Properti digelar di PSW Hotel Antasari, Jakarta Selatan, Ahad (13/10/2019),

Sebelumnya Jamil juga telah mendirikan Tahfizh Leadership yang telah meluluskan beberapa angkata. Namun, dia merasa kurang jika para penghafal Quran hanya dibekali ilmu kepemimpinan.

“Saya tidak mau para santri yang sudah hafal Quran dan memiliki kemampuan leadership ini, setelah dari sini hanya jadi imam shalat atau menunggu panggilan untuk dimintai memimpin doa dan setelah itu pulang dikasih amplop,” ujar Jamil yang juga pendiri Kubik Leadership ini.

Diungkapkan Jamil, para penghafal Quran yang kedudukan mulia ini mestinya mampu menjadi sosok yang sukses dunia (mapan ekonomi) maupun akhirat. Setelah melakukan diskusi-diskusi, Jamil pun menemukan kecocokan dengan bisnis properti.

“Properti karena risikonya terukur, ini cocok untuk para santri hafiz. Kenapa properti? Karena properti bisa membangun peradaban. Mau Presiden, mau Ketua MPR kalau dia tinggal di perumahan harus tunduk dengan aturan perumahan,” jelas dia.

Jamil memiliki cita-cita besar, para penghafal Quran mampun menguasai properti di Indonesia. Ia tak ingin ribuan, jutaan hektare tanah di Indonesia dikuasai oleh mereka yang hanya mementingkan bisnis semata, tidak peduli kepada umat.

“Saya ingin nantinya kelak yang menguasai ribuan, jutaan hektare tanah adalah para penghafal Quran,” tegas Jamil.

Sementara itu, Direktur Tahfizh Properti, Ahmad Sholahudin An-Nabhani (Asa) untuk angkata pertama mereka yang masuk Tahfzh Properti merupakan para santri dari lima angkatan sebanyak lima puluh orang yang kemudian tersaring dan lolos seleksi menjadi hanya 14 orang.

Mereka akan dididik selama tiga bulan dan nantinya akan ditempatkan di bidangnya masing-masing yang diminati.

"Mereka (14 santri) nantinya mereka akan memegang beberapa bidang di Tahfizh Properti seperti masalah legal, masalah disainnya, manajemen, administrasi keuangannya dan lain-lain," ungkap Asa.

Kedepan program Tahfizh Properti ini akan dibuka untuk umum. Salah satu syarat ikut program ini telah menjadi penghafal Quran.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version