View Full Version
Selasa, 29 Oct 2019

44 Orang Wafat Misterius karena Sampaikan Pendapat, Mardani Sebut Ini Aksi Radikalisme dan Terorisme

JAKARTA (voa-islam.com)—Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencatat sebanyak 44 orang meninggal dunia di sejumlah kota tanpa diketahui penyebabnya lantaran menyampaikan pendapat di muka umum sepanjang 2019 (Januari hingga 22 Oktober).

Rinciannya, 33 orang meninggal di Papua dalam Aksi Anti-Rasisme Wamena dan setelahnya. Kemudian, 4 orang juga meninggal di Papua dalam Aksi Anti-Rasisme Jayapura. Sebanyak 2 orang meninggal di Kendari dalam aksi #ReformasiDikorupsi. Lalu, 3 orang meninggal di Jakarta, juga dalam aksi #ReformasiDikorupsi. Selanjutnya, 9 orang meninggal di Jakarta dalam aksi 22-24 Mei.

"Dari 51 korban meninggal tersebut, diketahui sebanyak enam orang meninggal akibat luka tembak dan satu orang meninggal karena kehabisan napas akibat gas air mata. Sisanya, 44 orang tidak ada informasi resmi," ujar Ketua Advokasi YLBHI Muhammad Isnur di kantornya, Ahad, 27 Oktober 2019 seperti dikutip dari Tempo.co.

Fakta ini mendapat respon dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, kasus ini tak ubahnya aksi radikalisme dan terorisme yang harus mendapat perhatian pemerintah.

“Pemerintah tidak boleh tutup mata atas aksi radikalisme dan terorisme semacam ini yang merenggut nyawa rakyat Indonesia,” tulis Mardani dalam akun Twitter, Selasa (29/10/2019).

Pengungkapan kasus ini diperlukan mengingat Indonesia merupakan anggota Dewan HAM PBB.

“Apalagi RI masuk anggota HAM PBB. Harus diusut tuntas ini. Ayo perangi radikalisme secara benar, jangan karena kebencian atau menutupi masalah-masalah bangsa,” tegas Mardani.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version