PALEMBANG (voa-islam.com)--Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dahlan Rais mengatakan persoalan gender dan emansipasi bukan hal yang baru atau aneh bagi ‘Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah (NA). Dahlan juga menegaskan bahwa ‘Aisyiyah adalah inisiator kongres perempuan.
Hal tersebut dikatakannya, pada Pembukaan Pra Tanwir II NA di Aula Kantor Pusat Administrasi Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang, pada Kamis (7/11).
Dahlan menyinggung tentang salah satu tokoh perempuan NA yang memiliki peran yang luar biasa terhadap kemajuan perempuan yakni Baroroh Baried.
“Saya pikir beliau orang pertama perempuan yang belajar ke luar negeri pada tahun 50-an dan beliau guru besar perempuan pertama di Indonesia dalam usia 39 tahun,” jelas Dahlan.
Dan lebih-lebih lagi, lanjut Dahlan, Baroroh Barried memajukan perempuan itu dengan keilmuan.
“Beliau mengatakan hidupnya untuk mencari ilmu. Setelah saya cermati, potensi terbesar perempuan itu lewat memperkaya dirinya lewat pengetahuan. Potensi ini luar biasa. Maka Ibu Baroroh Baried itu membuka jalan yang benar,” lanjutnya.
Menurut Dahlan, Muhammadiyahdan ‘Aisyiyah telah mampu mengubah budaya peran masyarakat perempuan di Indonesia.
“Bahwa namanya perempuan tidak saja dan tidakcuma berperan di domestik tapi juga go publik, membuktikan dirinya mampu ditengah masyarakat,” katanya.
Terakhir, Dahlan juga meminta agar kader NA dididik untuk dapat berdakwah, sehingga kader NA dapat berdakwah seperti mata air yang mengalir terus.*
Sumber: Muhammadiyah.or.id