MAKASSAR (voa-islam.com)--Penutupan Ummat Fest 2019 diisi dengan sesi motivasi Hijrah, menghadirkan tiga pembicara antara lain Artis Ibukota Mario Irwinsyah, komandan suporter PSM Makassar Daeng Uki, dan da'i kondang Ustad Muhammad Fakhrurrazi Anshar.
Sesi penutupan yang dihelat di Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Minggu (10/11/2019) ini diisi dengan hijrah story' dari masing-masing pembicara.
Mario Irwinsyah berkisah tentang awal hijrahnya yang merupakan inspirasi dari sang istri. "Saya awalnya gak nyangka mirip dengan kisah sahabat saya yang justru keberhijraannya membuat rumah tangga mereka rusak. Namun Allah memberikan skenario yang indah kepada saya hingga mudah-mudahan bisa Istiqomah hingga sekarang," cerita pria kelahiran Jakarta 37 tahun yang lalu ini.
Kisah pendek Mario Irwinsyah diisi dengan cairnya suasana peserta yang terhibur dengan candaan-candaan mantan aktor film ini. Panggung pembicara selanjutnya diisi oleh Kordinator Suporter PSM Makassar yang telah menyatakan diri berhijrah dan berada di bawah bimbingan Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, Daeng Uki.
"Ini yang sudah kedua kalinya saya mengorbankan mendukung langsung PSM karena hadir di kegiatan seperti ini. Harusnya saya sudah berada di Palangkaraya dalam rangka pertandingan PSM vs Kalteng Putera. Namun saya batalkan untuk hadir di kegiatan ini. Salah satunya karena ustad bilang ini demi akhirat," tutur pria 46 tahun ini.
Tidak ada jaminan kita masih hidup hingga beberapa hari ke depan jelas Daeng Uki. Maka menurutnya hijrah tidak boleh ada penundaan. Pria bernama asli Uki Nugraha ini kemudian menunjukkan kepada ribuan peserta di hadapannya sisi fanatiknya kepada klub sepakbola PSM Makassar.
Dia menerangkan, bahwa agamanya pun sebelum berhijrah adalah PSM Makassar. "Saya sangat fanatik kepada PSM, bahkan dulu agama saya adalah PSM. Sampai seluruh badan saya bertatokan logo PSM. Namun Alhamdulillah saya pelan-pelan meninggalkan segala kemaksiatan saya. Namun hari ini masih tetap suporter PSM," tutur Daeng Uki.
"Daeng Uki bukan orang baik, namun masih belajar untuk menjadi orang baik, dan mengajak orang untuk menjadi baik," tutup dia.
Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar kemudian menutup sesi Motivasi Hijrah ini dengan tausiyahnya tentang ajakan berhijrah dari keburukan kepada kebaikan. "Ada sebuah ayat dalam Alquran yang mengangkat syiar-syiar Allah, maka wajib bagi kita untuk mengangkat dan mengagungkannya. Karena ia adalah bagian dari ketakwaan. Hijrah termasuk syiar Allah, sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah, sesungguhnya orang-orang yang beriman, yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah. Ketiganya disederhanakan sebagai keyakinan, perubahan dan pengorbanan. Kekurangan salah satunya akan mengurangi syiar Allah. Allah akan menjanjikan rahmatNya kepada mereka. Sedangkan Rahmat Allah adalah kunci Surga," paparnya panjang.
"Apa yang dilakukan setelah hijrah?," tanya pembina komunitas Sahabat Hijrah Makassar ini.
Ustad Fakhrurrazi kemudian menyebutkan tiga poin yang mesti dilakukan oleh orang yang telah mengikrarkan dirinya berhijrah.
Pertama menurut dia adalah berdoa sebanyak-banyaknya kepada Allah agar nikmat hijrah terus dijaga oleh Allah ta'ala. "Allah mengajarkan satu doa kepada kaum muslimin, silakan buka aplikasi Alqurannya. Namun harus bersihkan dulu dari game-game online dan film-film yang melalaikan. Yang muslimah hapus semua drama koreanya, termasuk gambar dan lainnya," seru dia.
Ustaz Fakhrurrazi kemudian mengarahkan seluruh peserta untuk mencari doa yang dimaksud dengan membuka aplikasi Alquran dalam smartphone masing-masing.
"Mari kita sama-sama membaca doa yang diajarkan Allah dalam Alquran, di dalam surah Al-Baqarah, surah Ali-Imran (3) ayat 8, yang artinya, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)," pungkas dia.
Seluruh peserta pun diminta berdiri dan menghafalkan doa tersebut, dipandu oleh ustad Fakhrurrazi sambil mentadabburi setiap penggalan doa tersebut. "Setelah doa, maka dua kiat selanjutnya adalah berteman dengan orang shalih, dan terakhir berkontribusi di jalan Allah," tutup Ketua Departemen Luar Negeri Wahdah Islamiyah perwakilan Sudan ini.
Setelah sesi ini, Ummat Fest 2019 yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (8/11/2019) lalu kemudian ditutup secara resmi oleh Ustaz Syaibani Mudjiono selaku Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah. *[Syaf/voa-islam.com]