View Full Version
Jum'at, 22 Nov 2019

STAI Tgk Chik Pante Kulu Gelar International Guest Lecture

BANDA ACEH (voa-islam.com)--Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tgk Chik Pante Kulu menggelar kegiatan Internasional Guest Lecture di aula kampus tersebut, Darussalam, Banda Aceh.

Acara yang dikemas dalam bentuk seminar tersebut mengangkat tema "update issue and challenges Islamic Education In Australia" dan diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen STAI dan guru dari beberapa sekolah di seputaran Banda Aceh dan Aceh Besar.

Adapun pematerinya adalah pendiri Ashabul Kahfi Islamic Center Sydney, Australia Dr. Teuku Chalidin Yacob, MA, JP yang merupakan putra Aceh asal Pidie yang saat ini bermukim di Australia.

Ketua panitia Burhanuddin MA, Jumat (22/11/2019) mengatakan kegiatan yang dilaksanakan prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Tgk Chik Pante Kulu itu sebagai upaya dalam merespon isu pendidikan Islam yang semakin berkembang terutama di dunia barat.

“Dalam hal itu kita melihat ada banyak orang Aceh yang berdiaspora di luar negeri dan menjadi tokoh di luar negeri yang berjuang mengembangkan Islam dan pendidikan Islam. Salah satunya adalah Dr. Chalidin Yakop, MA yg merupakan putra asli Pidie. Beliau saat ini menjadi tokoh Muslim Australia dan Asia yang telah lalang melintang berjuang  mengembangkan pendidikan Islam melalui berbagai komunitas dan lembaga Ashabul Kahfi Center yang beliau dirikan,” kata Burhanuddin.

Ketua STAI Tgk Chik Pante Kulu Tgk Jamaluddin Thaib, MA dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan menyambut baik atas terselenggaranay kegiatan tersebut dan berterimakasih kepada semua panitai yang terlibat.

Menurutnya kegiatan seperti ini sangat penting dilaksanakan agar kita semua mengetahui tentang proses dan tahapan perkembangan Islam dan pendidikan Islam yang saat ini terus meningkat di dunia luar.

Selain itu Pimpinan Dayah Tgk Chik Pante Kulu berharap dengan adanya kegiatan ini para mahasiswa dan peserta yang hadir dapat menggali dan menyerap pengalaman dan pengetahuan yang pemateri sampaikan.

“yang terpenting adalah dapat diimplementasikan  dan diwujudkan dalam pengamalan dan dakwah Islam di Aceh tercinta ini, terutama dari sisi ketokohan dan perjuangan beliau yang hingga saat ini telah mengharumkan nama Aceh di Asia. Kemudian juga diharapkan agar para peserta mendapatkan wawasan tentang tantangan dan perkembangan pendidikan Islam diluar negeri khususnya di Australia,” kata Tgk Jamaluddin.

Sementara itu pemateri Dr. Teuku Chalidin Yacob dalam paparannya menceritakan tentang sejarah awal mula kedatangan Muslim Melayu sebagai penemu benua Australia. Menurutnya muslim Bugis datang 150 tahun lebih dulu dari kedatangan James  cock pada tahun 1770 yang mengklaim wilayah Australia sebagai wilayah mereka.

Ia menambahkan dengan kedatangan muslim Bugis lah dari situ dimulainya pendidikan dan kebiasaan masyarakat Aborigin berasimilasi dengan kebudayaan Bugis. Dan semenjak itu pula proses kedatangan masyarakat muslim ke Australia semakin berkembang hingga hari ini.

“Namun tantangan dan isu-isu pendidikan Islam hari ini menjadi lebih menarik di kalangan warga negara Australia. Terlebih setelah kasus penyerangan warga muslim di Selandia Baru beberapa waktu yang lalu. Saat ini keinginan warga Australia untuk mengenal Islam secara lebih dekat semakin bertambah. Bahkan dan ada diantara mereka yang menerima Islam dan memeluk Islam setelah mereka mengkaji dan mempelajarinya. Dan ini tentunya menjadi berkah bagi ummat Islam yang tinggal di negara orang,” pungkasnya.*[Mur/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version