JEMBER (voa-islam.com)—Direktur Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah memberikan sosialiasi dan edkuasi terkait dimulainya mandatori (wajib) sertifikasi halal bagi semua produk kepada 900 mahasiswa Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu (30/11/2019).
Sosialisasi dan edukasi ini bertepatan dengan wisuda yang diselenggarakan di Auditorium Unej dihadiri ratusan orang tua wisudawan dan mahasiswa. Ikhsan menyampaikan beberapa pesan kepada wisudawan yang baru saja lulus.
"Selain harus tetap bersemangat dan mengejar opportunity, wisudawan wajib selalu memohon doa kepada ayah dan ibu, shalat 5 waktu. Dan selalu bersadaqah walaupun dengan uang 1000 Rupiah (yang bergambar pedang), dan yang penting juga kita harus membiasakan hanya mengkonsumsi dan menggunakan produk halal saja,” kata Ikhsan dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Sabtu (30/11/2019).
Menurut Ikhsan, produk halal itu itu disamping bersih, sehat dan juga memberikan kebaikan. Yang dimaksud produk halal adalah sebagaimana ketentuan Pasal 4 dan Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). Ajakan ini dalam rangka mendukung implementasi UU JPH
“Maka IHW mengajak semua civitas akademika Unej untuk menumbuhkan gaya hidup modern dan di lingkungan milenial, yakni gaya hidup yang hanya mengkonsumsi dan memakai produk halal (halal life style),” ujar Ikhsan.
Pada kesempatan ini, Indonesia Halal Watch juga menyampaikan ajakan kepada ribuan mahasiswa yang hadir dari 15 fakultas dan 103 program studi serta mahasiswa pascasarjana dan doktoral serta dihadiri civitas akademika Universitas Jember agar terus serius untuk melakukan penelitian (research). Penelitian ini dalam upaya untuk menemukan bahan baku obat dan vaksin yang saat ini masih didominasi oleh bahan-bahan yang tidak halal.
“Unej harus mampu menemukan bahan pengganti ( substitut) yang halal untuk menggantikan bahan yang tidak halal yang selama ini dipergunakan untuk bahan baku obat, vaksin dan kosmetika,” tegas Ikhsan.
“Unej harus mampu menjawab tantangan Industri dan kebutuhan masyarakat dengan melakukan riset yang kuat dan Unej harus menjadi universitas riset nasional. Ini tantangan sekaligus peluang baru Unej demi menjawab kebutuhan penduduk Indonesia yang berjumlah 267 juta jiwa dan 87% nya adalah muslim yang mendambakan makanan minuman obat kosmetika dan barang gunaan halal,” lanjut Ikhsan.* [Syaf/voa-islam.com]