SUKABUMI (voa-islam.com) - Seribu lebih warga Kota Sukabumi, melakukan aksi membalik badan membelakangi saat unjuk rasa untuk kepedulian terhadap muslim uighur.
Massa mengecam tindak kekerasan terhadap umat muslim suku uighur di Xinjiang, Republik Rakyat Tiongkok, Kamis, (26/19). Aksi dilakoni massa yang tergabung dari Aliansi Muslim Indonesia Raya (AMIR).
Massa sempat mengepung Balai Kota Sukabumi di Jalan R Syamsudin, Kelurahan Kebon Jati, Kecamatan Cikole. Kedatangan massa yang memperoleh pengawalan ketat personel Polres Sukabumi Kota, dengan berbagai orasi.
Terlihat Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, sejumlah anggota DPRD Kota Sukabumi, dan sejumlah pimpinan pondok pesantren se-Kota Sukabumi. Massa menuduh pihak pemerintah RRT melakukan propaganda licik dengan pendekatan bantuan kepada ormas Islam Indonesia.
"Propaganda dapat menimbulkan fitnah antar ummat Islam selama ini menjaga dan menjunjung tinggi toleransi antarsuku maupun antar umat beragama," kata Ketua Kebangkitan Jawara dan Pengacara Indonesia, Sukabumi Raya, Budi Lesmana seperti dilansir pikiran-rakyat.com.
Sehingga bila Pemerintah RI tidak segera bersikap atas apa yang terjadi di Xinjiang, maka dikhawatirkan akan menimbulkan potensi konflik horizontal suku, maupun agama di Indonesia.
Budi Lesmana mengatakan mendesak Presiden Joko Widodo, DPR RI, MUIuntuk mendorong pemerintah RRC untuk membuka isolasi bagi negara lain.
Agar bisa berkunjung ke Xinjiang dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya terjadi terhadap warga uighur.
"Selain itu, melakukan peran diplomatik untuk menekan pemerintah RRT, menghentikan perlakuan yang tidak manusiawi warga Uyghur dengan mengutuk keras dan menarik pulang duta besar RI untuk RRT serta memulangkan Dubes RRT untuk RI," katanya.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan akan segera menyerahkan pernyataan sikap massa ke pemerintah pusat.
"Kami akan menyerahkan pernyataan sikap kepada pemerintah pusat secara berjenjang," katanya. [syahid/voa-islam.com]