BEKASI (voa-islam.com)--Banjir di wilayah Bekasi, Jawa Barat memang sudah surut. Namun, dua pekan pasca-musibah banjir ini menyisakan berbagai persoalan bagi warga.
Dalam upaya meringankan persoalan warga terdampak banjir, eLKISI Mojokerto bersama sejumlah lembaga menggelar bakti sosial di Perumahan Buni Lestari Indah, RT 27 RW 12, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jumat (17/1/2020).
Selain eLKISI Mojokerto, sinergi program ini melibatkan beberapa lembaga seperti Laznas Dewan Da’wah, Ormed, Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (ARM-HA IPB), Ummat TV Peduli, serta Rumah Sehat Dewan Da’wah.
Ketua Tim Medis Rumah Sehat Dewan Da’wah Dokter Lulu mengatakan salah satu persoalan pasca-banjir adalah kesehatan warga. “Itu sebabnya, diantara kegiatan kami adalah pelayanan kesehatan gratis. Hal ini penting, mengingat ada sejumlah penyakit yang rentan muncul selepas banjir, seperti penyakit kulit, diare, Ispa, leptospirosis akibat urine tikus, dan lain-lain,” ungkap Dokter Lulu.
Selain layanan kesehatan gratis, sinergi program berbagai lembaga ini juga memberi bantuan mesin pompa untuk mushala Miftahul Jannah yang terletak di tengah Perumahan Buni Lestari Indah.
“Kami juga memberi bantuan bingkisan untuk warga dan anak-anak. Penerima bantuan program ini 132 KK dan 200 anak-anak. Semoga bantuan ini bermanfaat,” ujar Dokter Lulu.
Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi menuturkan, masyarakat Buni Bakti sempat kaget dengan adanya banjir yang merendam lima wilayah. Pasalnya, banjir ini dinilai lebih besar dari banjir tahun-tahun sebelumnya.
“Iya, untungnya baru luapan kali CBL (Cikarang Bekasi Laut), bukan banjir bandang. Tentu kami berharap supaya tidak terulang lagi keadaan seperti ini,” kata Sidi kepada wartawan, Jumat.
Dia mengatakan, dampak dari kondisi banjir, masyarakat lebih banyak membutuhkan layanan kesehatan. Dia menyebutkan, di antara penyakit yang dialami warga pascabanjir seperti penyakit gatal-gatal, diare, mual muntah, ISPA bahkan laptospirosis akibat urine tikus.
“Kami berterima kasih dengan adanya pelayanan kesehatan ini,” katanya.
Ketua Rukun Tetangga Firman Antoni menyambut baik kegiatan yang diselenggarkan di wilayahnya. Menurut dia, bantuan seperti ini sangat dibutuhkan warga.
“Belum ada bantuan seperti ini. Ya paling saat awal banjir surut, kami dapat bantuan alat-alat kebersihan untuk bersihkan lumpur,” jelas Anton.
Menurut Anton, banjir yang melanda pada awal tahun 2020 ini merendam seluruh rumah warga. Sejumlah warga ada yang memilih mengungsi.
“Banyak warga yang mengungsi, ada dari tim SAR yang bawa perahu karet. Wilayah kami ini saat banjir sempat terisolir. Untuk menuju tempat aman, kami harus dievakuasi pakai perahu karet melewati beberapa perumahan yang juga terkena banjir,” kata Anton.*[Ril/Syaf/voa-islam.com]