View Full Version
Kamis, 30 Jan 2020

Mushala di Minahasa Utara Dirusak, PA 212: Pelaku Anti-Pancasila, Anarkis, dan Teroris

JAKARTA (voa-islam.com)—Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Ustaz Slamet Maarif mengomentari peristiwa perusakan mushala di Perum Agape, Desa Tumaluntung, Minahasa Utara, Rabu (29/1/2020) malam.

Menurut Ustaz Slamet, apapun alasannya perusakan rumah ibadah termasuk mushala atau masjid merupakan tindakan anti-Pancasila.

“Apapun alasannya perusak rumah ibadah termasuk masjid di Minahasa Utara wajib ditangkap dan diproses secara hukum. Termasuk provokator dan dalangnya.  Mereka itu yang anti-Pancasila dan anarkis dan teroris,” ungkap Ustaz Slamet kepada Voa Islam, Kamis (30/1/2020).

Ustaz Slamet menegaskan, jika prosedur pendirian tempat ibadah sudah dijalankan dengan benar dan izin sudah ada maka Pemda setempat wajib bangun kembali mushala yang dirusak.

“Pemda dan FKUB harus duduk bersama untuk menyelesaikan dengan baik agar konflik tidak berlanjut,” tegas Ustaz Slamet.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyerangan dan peruskan mushala di Minahasa Utara terekam dalam sebuah video yang beredar luas di masyarakat.

Dalam video tersebut terekam sejumlah massa merusak beberapa bagian mushala sambil berteriak-teriak tidak jelas. Terlihat pula massa merangsek masuk ke mushala dengan menggunakan alas kaki.

Video berdurasi 1 menit 34 detik ini juga terlihat sebuah spanduk yang dipasang di pagar mushala. Spanduk tersebut bertuliskan:

  1. Kami masyarakat Desa Tumaluntung menolak pendirian mushala/mesjid di wilayah kami dengan alasan penduduk di sekitar lokasi mushala mesjid 95% nonmuslim
  2. Kami tidak mau terganggu kenyamanan hidup kami akibat kebisingan toa.
  3. Kami tidak mau hidup kami terancam pidana penistaan agama karena protes komplain terhadap kebisingan toa.

*[Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version