JAKARTA (voa-islam.com)—Bangsa Indonesia kehilangan KH Salahudin Wahid. Gus Sholah yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur wafat pada Ahad (2/2/2020) pukul 20.55 WIB di RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
Banyak pihak yang menyampaikan duka cita atas wafatnya Gus Sholah. Salah satunya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiya Haedar Nashir.
Haeder menilai, Gus Sholah merupakan sosok yang rendah hati, bergaul luas dengan banyak kalangan, moderat, memiliki komitmen keislaman yang kuat, dan visi kebangsaan yang luas. Selain itu, Gus Sholah sangat konsens pada demokrasi dan hak asasi manusia dengan konsisten.
Bahkan, ketika Pemilu 2019 Haedar mengaku intensif bertemu bersama banyak kalangan untuk menggalang moderasi dan tidak terlibat politik partisan agar ada kekuatan penyeimbang.
“Beliau tidak ingin Pemilu menjadi faktor pemecah belah dan berujung pada kegaduhan politik yang meruntuhkan persatuan, demokrasi, dan kebersamaan,” imbuh Haedar seperti dimuat di laman Muhammadiyah.or.id.
Sementara Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan bahwa Gus Sholah adalah salah satu ulama dan tokoh NU yang sangat dekat dengan berbagai kalangan, khususnya dengan Muhammadiyah. beberapa kali beliau mengisi dan menghadiri acara Muhammadiyah.
“Gus Sholah adalah sosok yang terbuka dan egaliter. Dalam bergaul, beliau tidak membedakan usia dan hangat dengan siapa siapa saja. Usia beliau sangat jauh di atas saya, bahkan seusia dengan ayah saya. Walau demikian, sepertinya tidak ada jarak antara saya dengan Gus Sholah,” kenang Mu’ti.
Mu’ti mengaku sering berdiskusi dengan almarhum terkait masalah umat dan bangsa.
“Beliau sosok yang sederhana dan bersahaja. Inilah kepribadian yang membuat saya terkesan dan menjadi teladan bagi umat dan bangsa,” ujar Mu’ti.
“Secara pribadi dan atas nama PP Muhammadiyah saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Gus Sholah. Kami merasa sangat kehilangan. Semoga beliau husnul hatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tutup Mu’ti.* [Syaf/voa-islam.com]