PULAU BANYAK (voa-islam.com)--Pengurus Pusat Forum Dakwah Perbatasan (FDP) bangun sebanyak 2 mesjid dan 1 mushalla di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. Kedua mesjid tersebut adalah mesjid Al Hidayah yang terletak di Gampong Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak dan Mesjid An Nur yang terletak di Gampong Suka Makmur, Kecamatan Pulau Banyak Barat. Sedangkan Mushalla Al Huda terletak di Dusun Liang Liang, Gampong Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Banyak.
Mesjid Al Hidayah itu berukuran 8x8 meter dan mampu menampung sekitar 50 jamaah dengan biaya pembangunannya mencapai Rp 65 juta. Sedangkan Mesjid An Nur yang terletak di gampong Suka Makmur berukuran 15x12 meter. Pembangunan mesjid tersebut menelan biaya sekitar Rp 300 juta dan diperkirakan akan mampu menampung 200 jamaah.
Adapun untuk pembangunan Mushalla Al Huda yang terletak di kawasan para muallaf dengan daya tampung 60 jamaah itu menelan biaya hingga Rp 53 juta. Sehingga total anggaran yang dikeluarkan oleh FDP untuk membangun ketiga sarana ibadah di Pulau Banyak itu mencapai Rp 418 juta. Dana tersebut bersumber dari infaq, sedakah dan waqaf para dermawan yang disalurkan melalui FDP.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Dakwah Perbatasan (FDP) dr Nurkhalis SpJp, Rabu (05/02/2020).
Nurkhalis menjelaskan pembangunan ketiga sarana ibadah tersebut pelaksanaannya dilakukan dalam waktu yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar tim dari FDP dapat mengawasinya secara maksimal. Kemudian untuk pengelolaannya akan dikoordinir langsung oleh dai-dai FDP yang sedang bertugas di Pulau Banyak dan untuk memakmurkannya.
Menurut Nurkhalis, Mesjid Al Hidayah yang terletak di Gampong Ujung Sialit, sudah selesai pembangunannya. Dan juga sudah diresmikan penggunaannya oleh Bupati Aceh Singkil yang diwakili oleh Kadis Syariat Islam, Aslinuddin.
Sedangkan Mesjid An Nur dan Mushalla Al Huda sedang dalam masa pembangunan. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina FDP, Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan, MCL MA.
“Diperkirakan dalam 1 bulan ke depan mushalla tersebut juga sudah bisa digunakan, sedangkan untuk pembangun mesjid bisa mencapai hingga 3 bulan. Intinya kita berharap semua sarana ibadah tersebut bisa secepatnya selesai di bangun sehingga masyarakat pun bisa menggunakannya,” kata Nurkhalis.
Dokter Spesialis Jantung ini menambahkan pembangunan mesjid Al Hidayah di Gampong Ujung Sialit dimaksudkan agar para guru-guru dan pedagang yang muslim, memiliki tempat yang layak untuk menunaikan ibadah shalat 5 waktu ketika berada di gampong tersebut. Hal itu dikarenakan mesjid yang lama sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Sedangkan Mesjid An Nur yang terletak di Gampong Suka Makmur nantinya akan digunakan sebagai tempat pendidikan agama bagi masyarakat, anak-anak dan muallaf. Selain itu juga untuk sarana ibadah shalat yang layak dan nyaman serta sebagai tempat untuk musyawarah dan pusat sosial kemasyarakatan.
“Dari itu kami mengapresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih kepada para dermawan atas partisipasinya. Ini merupakan usaha kita bersama dan partisipasi aktif FDP dalam rangka mengawal dan membina saudara-saudara kita di daerah pedalaman dan perbatasan Aceh, yang juga merupakan daerah rawan aqidah. Semoga berguna dan bermanfaat bagi ummat,” pungkas Nurkhalis.* [Mur/Syaf/voa-islam.com]