TANGERANG (voa-islam.com)--Tepat pukul 12.00 WIB Syaikh Reda Fey Mishbah tiba bersama tim Asar Humanity di Masjid An Nur Cibodas, Kota Tangerang. Berbalut baju gamis berwarna abu-abu dan sorban warna putih dan abu-abu, Syaikh Reda dengan senyum menyapa pengurus DKM Masjid An-Nur dan panitia dari Yayasan Bengkel Hati Al Hidayah setibanya di Masjid.
Setelah melakukan puji-pujian kepada Allah SWT, Syaikh Reda memulai pembicaraan dengan mengatakan dua poin penting tentang hadist Nabi Muhammad SAW dan permasalahan serta kondisi saudara-saudara Muslim di Palestina yang sampai kini kondisinya masih memprihatinkan.
Terkait hadist, Syaikh menyatakan hadist adalah salah satu dari dua sumber syariat. Yakni bersumber dari Al Quran dan Al Hadist.
“Al Hadist secara bahasa adalah sesuatu yang baru. Jadi kalau hadist adalah sesuatu baru,” jelasnya.
Syaikh pun bercerita tentang kekejaman Zionis Israel yang telah memzholimi warga Palestina hingga hari ini.
“Zionis Yahudi menghancurkan semua di Gaza. Baik rumah tinggal, rumah sakit dan kehidupan. Saat ini mereka tidak mempunyai uang dan makanan untuk kebutuhan sehari-hari. Alhamdulillah dengan pendidikan itu membuat anak-anak di Gaza kuat,” kata Syaikh Reda, Ahad (16/2/2020).
Kekejaman Zionis Israel pun tengah merengut 14 keluarganya pada tahun 2009, termasuk kedua orang tuanya. Dimana saat itu rumah Syaikh Reda dibombardir rudal Israel. “Saya 16 bersaudara. Kedua orang tua saya langsung syahid saat Zionis Israel bom rumah kami tahun 2009. Dan saudara-saudara saya semuanya syahid saat rumah kami dibom. Sudah dua kali rumah kami dibom zionis," ungkap Syaikh Reda.
Syaikh Reda pun membuka rahasia bagaimana warga Gaza sangat kuat kondisinya meski wilayahnya dibombardir oleh Zionis Israel. Kuncinya adalah selalu interaksi dengan Al Quran.
“Rahasia bagaimana saudara-saudara kita di Gaza sangat kuat. Mereka memegang teguh Al Quran. Mereka mengajarkan Al Quran dan mengikuti sunnah Nabi. Mereka mengetahui bahwa Al Quran akan menolong mereka. Itu betul dan Al Quran telah menguatkan warga Gaza dengan kekuatan Al Quran yang diturunkan kepada penduduk Gaza,” tegas Syaikh yang berumur 34 tahun tersebut.
Syaikh yang merupakan kandidat doktor psikologi pendidikan pun mengajak jamaah untuk berpegang teguh kepada Al Quran dan mengajarkan Al Quran.
Pembina Yayasan Bengkel Hati Al Hidayah Ustaz Tri Bayu Seno mengatakan acara kuliah umum tentang periwayatan hadist dan informasi kekinian di Palestina merupakan program yang bagus untuk masyarakat Indonesia, terutama warga Tangerang karena menambah pengetahuan tentang hadist dan informasi Palestina. Dia berharap dengan acara tersebut dapat memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Kota Tangerang.
“Sebagai rangkaian kepedulian kami kepada saudara-saudara kita di Gaza, Palestina. Kami mencoba kerjasama dengan DKM Masjid An Nur untuk buat acara kuliah umum dengan mengundang Syeikh Reda Fey Mishbah dari Gaza sambil mengumpulkan Donasi untuk anak-anak di Palestina khususnya di Gaza. Semoga bisa menjadi inspirasi kita semua. Bahwa perjuangan mereka adalah perjuangan kami juga,” terang Bayu, sapaan Ustaz Tri Bayu Seno.
Sekretaris DKM Masjid An Nur Cibodas, Tangerang Ryan Adiwibowo bersyukur pelaksanaan kuliah umum dapat berlangsung dengan sukses dan lancar. Selain itu donasi telah terkumpul lebih dari Rp13 juta, yang merupakan sumbangan dari jamaah Masjid, jamaah Yayasan Bengkel Hati Al Hidayah serta warga masyarakat.
“Alhamdulillah telah terkumpul donasi Rp13 juta lebih. Awalnya kami kira hanya Rp11 juta lebih donasi. Namun setelah acara selesai ada yang memberikan donasi juga, sehingga total Rp13 juta lebih,” ucapnya.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]