MAKASSAR (voa-islam.com)--Muktamar III Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (Muktamar III PP LIDMI) mengadakan Dialog Kebangsaan yang bertempat di Baruga A.P Pettarani Universitas Hasanuddin Kota Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu, (22/02/2020).
Dialog kebangsaan ini mengusung tema "Tantangan Pendidikan di Era 4.0 dan Masa Depan Peradaban Indonesia". Menghadirkan pemateri Prof. Dr. Jasruddin, M.Si yang menjabat sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah IX (Sulawesi dan Gorontalo).
Dalam pengantarnya, Prof. Jasruddin menyampaikan era disrupsi ini berdampak kepada tercabutnya nilai-nilai yang menjadi akar peradaban.
"Kalau kita melihat dari asal katanya, disrup, kacau. Disruption, kekacauan, itu secara bahasa. Lalu kemudian karena kekacauan inilah ada satu hal yang salah, karena tercabutnya nilai-nilai dari akarnya, itu memang salah satu inti dari peradaban", tegasnya.
Era disrupsi ini juga berdampak kepada pendidikan yang menjadi lahirnya peradaban. Kemajuan ini juga akan berakibat pada perkembangan industri.
"Disruption ini justru sangat mempengaruhi pendidikan kita. Pendidikan ini mempengaruhi peradaban. Ketika pendidikan itu maju, maka industri juga akan berkembang dengan baik industri akan melahirkan barang-barang dan salah satu ciri kemajuan revolution industy 5.0, lahirnya Artivicial Intelligence," jelas Kepala LLDIKTI Wil IX (Sulawesi dan Gorontalo) ini.
Diakhir penyampaiannya, Prof. Jasruddin memaparkan empat buta huruf yang dilahirkan dari revolusi industri 4.0 ini.
"Yang pertama buta huruf teknologi, tidak bisa tidak, kita harus menguasai teknologi. Yang kedua kita butu huruf bahasa, dan ini kalau adek-adek mau sukses, mau survive maka adek-adek harus mempelajari bahasa. Buta huruf ketiga enterprenur, tidak bisa tidak, Rasulullah itu sebelum diangkat menjadi Rasul, belajar bagaimana menjadi enterpreneur yang handal. Dan terakhir buta huruf tentang akhlak," tutupnya.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]