PADANG (voa-islam.com)--Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Buya Gusrizal Dt. Palimo Basa angkat bicara soal Putri Indonesia asal Sumbar Kalista Iskandar yang viral lantaran tidak hafal Pancasila pada ajang pemilihan Putri Indonesia yang live di salahsatu stasiun swasta nasional tersebut.
Buya Gusrizal Gazahar mengatakan Tak perlu berdebat perkara hafal dan tidak hafal Pancasila. "Kehadiran utusan Sumbar dalam kompetisi seperti itu, semestinya sudah membuat malu Bundo Kanduang. Lomba Uda Uni saja sudah kita ingatkan agar diubah, kenapa kompetisi seperti itu direstui?," ujarnya.
Lanjutnya, Ada orang yang menginginkan ulama mendinginkan suasana terkait Putri Indonesia Sumbar. "Apakah saya diam saja, itulah cara mendinginkan? Atau saya harus menyetujui lomba-lombaan seperti itu, baru kemudian sejuk?," jelasnya.
"Maaf saudara-saudaraku. Saya memang tak disumpah untuk menjadi ustadz, buya atau apapun ketika duduk sebagai guru di hadapan umat tapi pertanggungjawaban ilmu yang saya terima jauh lebih berat daripada sumpah jabatan," katanya.
"Saya akan tetap mengatakan bahwa berbagai festival atau kompetisi yang manonjolkan kecantikan wanita dan mempertontonkan auratnya, adalah perbuatan terlarang dalam Islam dan tidak bersesuaian dengan adat mamakai di Ranah Minang," tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak mengakui Kalista Iskandar mewakili Sumatera Barat (Sumbar) di ajang Puteri Indonesia 2020. Pemprov juga mengaku bahwa pihaknya sama sekali tidak mengetahui proses penetapan Kalista mewakili Sumatera Barat. *
Sumber: Minangkabaunews.com