DEPOK (voa-islam.com)--Setidaknya orang tua harus temukan dua potensi yang ada pada diri anak. “Menjadi ibu dan pendidik tangguh, tentunya harus bisa temukan dua potensi diri pada anak,” ungkap Bunda Atik dalam acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Madrasah Ibu Cerdas Sholihah (MISS): Menjadi Ibu dan Pendidik yang Tangguh, Ahad (15/3/2020) di aula SDTK AL Kharizmi Jalan H. Terin Gandul, Cinere Depok Jawa Barat.
Bunda Atik pun menegaskan, dua potensi diri pada anak yaitu: Pertama, potensi internal yakni akal, naluri dan fisik. Akal adalah suatu pemikiran yang dimiliki oleh seseorang untuk proses berfikir. Naluri adalah perasaan hati seseorang yang menyatu dengan keadaan sehingga memiliki rasa hiba dan kasih sayang oleh seorang ibu. Fisik adalah kontak fisik anak dengan orang tua yaitu belaian kasih sayang.
Kedua, potensi eksternal. Potensi eksternal itu yakni: Suami sebagai partner di rumah untuk mencetak anak menjadi yang terbaik untuk menggapai cita-cita mereka. Keluarga besar yaitu kedua orang tua antar keluarga menjadi teman keluarga yang saling memperhatikan. Tetangga yaitu lingkungan rumah yang saling menyapa dan bermain anak-anak lain. Teman yaitu orang yang saling mengingatkan dalam kebaikan, teman mengaji teman yang memiliki satu visi dan misi yang sama untuk menggapai cita-cita bersama demi masa depan. Grup yaitu sekelompok perkumpulan yang saling mengisi informasi untuk memberi kabar yang bermanfaat.
“Tentunya dalam menggali potensi diri anak harus jalin komunikasi dan kerja sama yang baik, dalam diri kita, karena banyak “rantai gajah” yang menghalangi kita untuk menjadi ibu dan pendidik tangguh. Penghalang itu sering membuat kita merasa sedih, putus asa dan minder. Misal: ‘Saya enggak bisa…’ ‘Saya kan enggak sabaran..’ dan yang lainnya,” bebernya di hadapan sekitar 25 peserta.
“Jangan lupa, ibu adalah dahan pijakan anak untuk meraih pucuk kehidupannya. Bila dahan itu patah, anak akan jatuh bersamanya dan tidak akan pernah sampai di puncak,” ujarnya.
“Maka dalam menemukan potensi diri pada anak, seorang ibu dan pendidik tangguh harus senantiasa niatkan semua itu ikhlas lillahi ta’ala, sabar, semata-mata dalam rangka mentaati perintah Allah SWT dan senantiasa mendoakan anak dalam kebaikan selalu dalam keadaan apapun,” pungkasnya.* [Watik/Syaf/voa-islam.com]