JAKARTA (voa-islam.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, telah meluncurkan Gerakan Semprot Disinfektan 10.000 Masjid pada Jumat (13/3) di Masjid al-Munawar, Kecamatan Pancoran, Kota Administrasi Jakarta Selatan.
“Jangan lelah untuk membersihkan masjid guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19). Lebih baik kita capek (di masjid) sekarang daripada capek di rumah sakit,” tutur H. Muhammad Jusuf Kalla pada Jumat (13/3).
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) ke-10 dan 12 itu juga mengajak seluruh pengurus DMI dan masyarakat untuk bersama-sama membersihkan masjid.
“Penyebaran virus corona begitu cepat ke seluruh wilayah, apalagi di Indonesia dengan penduduk yang sangat padat dan banyak,” ungkapnya.
Penyebaran virus corona, lanjut Ketua Umum Palang Merah Inodnesia (PMI) Pusat itu, dimulai dari tempat-tempat yang ramai.
“Salah satunya ialah tempat ibadah seperti masjid, gereja dan lainnya.” imbuh H. Jusuf Kalla.
Seperti di Korea Selatan, ucapnya, penyebaran corona dimulai dari gereja. Sedangkan di Iran dimulai dari Qom atau tempat suci penganut Syiah.
“Karena itu, saya berharap agar pengurus DMI aktif melakukan kegiatan bersih-bersih di masjid untuk menggunakan disinfektan atau minimal menggunakan karbol. Tujuannya agar lantai masjid bersih dan sehat untuk jamaah yang shalat,” paparnya.
Karena itu, ujar H. Jusuf Kalla, DMI mengajak seluruh masyarakat untuk tetap berusaha membersihkan masjid dengan disinfektan dari masjid yang ada,” kata JK.
Menurutnya, kegiatan semprot masjid merupakan gerakan besar-besaran yang dilakukan oleh DMI. DMI juga akan membagikan 2 juta liter karbol yang cukup untuk membersihkan 10 ribu masjid.
Nanti, Gerakan semprot masjid juga ditambah dengan dukungan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
“Jika jamaah capek sekarang karena harus bersih-bersih masjid secara rutin, hal itu lebih baik daripada nanti capek di rumah sakit,” jelas Jusuf Kalla yang akrab disapa JK itu.
“Karena masjid tempat sujud, sajadah tempat sujud, maka itu ke masjid bawa sajadah sendiri. Tidak ada ongkosnya, hanya tenteng aja bawa pulang lagi, berapa hari cuci, kalau tidak ada bawa kain khusus hanya untuk muka saja supaya bersih,” ungkapnya.
JK mengatakan, lebih baik menjaga dari pada mengobati dan membersihkan masjid dapat mencegah virus corona.
“Membersihkan masjid tidak harus menggunakan disinfektan, bisa juga dengan menggunakan karbol,” tambahnya.
“Teratur pakai karbol, beli karbol Rp 15 ribu, kita akan bagikan kalau tidak sanggup (beli),” katanya.
H. Jusuf Kalla pun mengimbau kepada jamaah masjid, jika ada yang sedang batuk dan demam, lebih baik istirahat di rumah sampai sembuh.
H. Jusuf Kalla juga memperkirakan waktu sekitar dua bulan bagi DMI dalam gerakan penyemprotan disinfektan di seluruh masjid di Jakarta, lalu berlanjut ke masjid-masjid di seluruh Indonesia. [syahid/voa-islam.com]
sumber: dmi.or.id