MALANG (voa-islam.com)--Meningkatnya penyebaran virus corona atau covid-19 berdampak langka dan mahalnya harga antiseptik pembersih tangan _(hand sanitizer) di pasaran.
Kondisi tersebut menjadikan sejumlah guru SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang membuatnya secara mandiri.
Koordinator pembuatan hand sanitizer, Widi Rahayu mengatakan, pengolahan antiseptik ini dilakukan sejak Senin (16/3) dan sudah menghasilkan 31 liter.
"Kami memproduksi hand sanitizer ini secara bertahap. Dari stok bahan baku 101 liter, telah diproduksi sebanyak 31 liter. Akan diproduksi lagi jika persedian mulai habis," ujarnya Jum'at (20/3).
Menurut Ustadzah Ayu, sapaan akrabnya, pembuatan hand sanitizer ini disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).
Untuk 1 liter cairan antiseptik pembersih tangan ini dibutuhkan bahan-bahan, yaitu Etanol 96 persen yang diencerkan atau sebanyak 833,33 ml, H2O2 3 persen yang telah diencerkan atau sebanyak 41,67 ml, Gliserol 14,5 ml, dan Aquadest secukupnya hingga volume total akhir menjadi 1.000 ml.
Setelah diolah, hand sanitizer produksi para guru kimia ini dikemas dalam botol dan selanjutnya ditempatkan di seluruh gedung yang ada di pesantren. Seperti di asrama, kelas, ruang satpam, ruang guru, front office dan tempat lainnya.
Ustadzah Ayu menambahkan, produksi _hand sanitizer_ ini untuk memenuhi kebutuhan internal pesantren, tidak untuk diperjualbelikan. Selain itu, juga bagian dari upaya mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 di lingkungan pesantren.
Sebelumnya, pihak pesantren terus mengingatkan dan mendorong seluruh santri untuk menggalakkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) setiap harinya. Salah satunya untuk selalu cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.* [Hery/Syaf/voa-islam.com]