View Full Version
Selasa, 31 Mar 2020

Remehkan Himbauan Social Distancing Memperburuk Keadaan dan Percepat Penyebaran Virus

ACEH (voa-islam.com) - Sehubungan dengan banyaknya kasus terinfeksinya virus corona desease (covid-19) dan korban meninggal di Indonesia yang terus bertambah dengan tajam dan signifikan setiap harinya.

Bahkan menginfeksi dan menewaskan sejumlah dokter dan perawat yang selama ini berjuang mati-matian di garis terdepan dalam menghadapi virus corona dan menyelamatkan nyawa manusia dari virus yang mematikan ini di Indonesia.

"Sangat menyayangkan tindakan orang-orang yang meremehkan virus corona sejak awal muncul, khususnya para pemimpin dan pejabat, dan tindakan orang-orang yang tidak patuh himbauan untuk menghindari kerumunan/perkumpulan dalam bentuk apapun," kata Ketua Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA. dalam keterangan tertulisnya kepada Voa Islam, Ahad (29/03) kemarin.

"Termasuk kegiatan keagamaan di masjid, gereja, vihara, dan tempat ibadah lainnya, dan untuk menetap/tinggal di rumah selama wabah ini berjangkit serta mengikuti prosedur kesehatan yang telah disampaikan oleh pihak medis," lanjutnya.

Para ahli medis, ulama dan pemerintah, kata Yusran yang, telah menghimbau masyarakat agar melakukan sosial distancing (menjaga jarak sosial) dengan menghindari kerumunan/perkumpulan dan menetap di rumah saat ini, kecuali urusan sangat mendesak dengan mengikuti prosedur kesehatan.

Namun, masih menurut Doktor Ushul Fiqh itu, masih banyak orang menghadiri kerumunan/perkumpulan seperti acara perkawinan, kumpul keluarga, kumpul di warung kopi dan di mall, pawai tolak bala, kegiatan ibadah berjama'ah di masjid, gereja, vihara, dan lainnya, ceramah, majelis zikir, pengajian, tempat hiburan, dan tempat-tempat umum lainnya.

"Tindakan bandel dan keras kepala mereka ini telah memperburuk keadaan dengan mempercepat penyebaran virus corona ke seluruh daerah dan Indonesia. Akibatnya, korban semakin bertambah setiap harinya. Bahkan para dokter dan perawat yang menangani pasien corona ikut menjadi korban keganasan virus ini baik terinfeksi maupun meninggal dunia," ujarnya.

"Padahal para medis ini paham benar tentang virus ini dan selalu menjaga diri darinya. Namun, akibat mengobati pasien corona mereka menjadi korban," tuturnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version